Bupati Pati Sudewo Ogah Mundur dari Jabatan, Saat Muncul Dilempari Sandal, Demo Ricuh 34 Orang Luka

Bupati Pati Sudewo ogah mundur dari jabatannya setelah dituntut oleh warga Pati yang berdemo besar-besaran

|
Editor: Naufal Fauzy
Kolase Tribun Banyumas
DEMO DI PATI - Bupati Pati dilempari sandal oleh pendemo. Bupati Pati Sudewo ogah mundur dari jabatannya setelah dituntut oleh warga Pati yang berdemo besar-besaran di depan Kantor Pemda Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bupati Pati Sudewo ogah mundur dari jabatannya setelah dituntut oleh warga Pati yang berdemo besar-besaran di depan Kantor Pemda Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025).

Demo ini awalnya terjadi karena adanya kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 250 persen.

Saat warga menyuarakan penolakan dan akan demo, Sudewo malah justru menantang jika masyarakat ingin demo besar-besaran.

Akhirnya para warga mengatasnamakan aliansi Masyarakat Pati Bersatu pun benar-benar unjuk rasa besar-besaran.

Bahkan aparat gabungan sebanyak 2 ribu lebih dikerahkan untuk mengamankan demo tersebut.

Para warga juga menuntut Sudewo mundur dari jabatannya sebagai Bupati Pati.

Namun Sudewo menolak dengan alasan semua ada mekanismenya.

"Saya kan dipilih oleh rakyat secara konstitusional dan secara demokratis. Jadi tidak bisa saya harus berhenti dengan tuntutuan itu, harus mundur dengan tuntutan seperti itu, semuanya ada mekanismenya," kata Sudewo dikutip dari Youtube Nusantara TV, Rabu.

Dilempari Sendal

Dikutip dari Tribun Banyumas, Bupati Pati Sudewo sempat menemui demonstran di dekat gerbang Pemkab Pati, Rabu (13/8/2025).

Di hadapan pendemo, Sudewo hanya bertahan 20 detik lantaran dihujani sandal dan air mineral.

Sudewo yang datang menggunakan kendaraan polisi lapis baja kemudian menampakan diri dan berniat memberi pidato.

Namun, baru mengucapkan salam, para demonstran sudah langsung melempari Bupati Sudewo.

Polisi yang mengawal langsung sigap menghalau serangan warga menggunakan tameng.

Demo Diwarnai Ricuh

Demo di depan Kantor Pemkab Pati ini sempat diwarnai kericuhan.

Polisi mengerahkan meriam air atau mobil water cannon untuk mengatasi situasi yang semakin anarkis.

Tak hanya itu, Polisi juga menembakkan gas air mata yang membuat banyak orang terjebak dan tidak bisa keluar dari lokasi tersebut.

Beberapa massa terlihat mulai mendorong pintu gerbang dan berusaha merobohkannya.

Puluhan Orang Luka

Puluhan orang pun dilaporkan terluka akibat kericuhan saat demo ini.

Sempat ada kabar beredar adanya korban jiwa seorang wartawan, namun itu ternyata hoaks atau kabar keliru.

Direktur RSUD RAA Soewondo Pati, Rini Susilowati, memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

"Yang wartawan juga kondisinya tidak apa-apa. Hanya sempat sesak napas. Sudah dirawat dengan baik, dokter spesialis juga turun semua," kata Rini, Rabu (13/8/2025) dikutip dari Tribun Banyumas.

Dia menjelaskan bahwa ada lebih dari 30 orang yang terluka dan dirawat akibat kericuhan saat demo ini.

"Sampai saat ini jumlah totalnya 33 orang yang dirawat. Tapi kelihatannya ada tambahan lagi yang masuk dari rumah sakit swasta," jelasnya.

Menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto, total korban luka mencapai 34 orang.

Termasuk diantaranya merupakan anggota polisi yang melakukan pengamanan saat unjuk rasa.

"Data sementara 34 orang yang diobati di RS Soewondo, tujuh anggota Polri dan 27 kelompok pedemo, ada sebagian yang sudah dipulangkan," kata Artanto, Rabu (13/8/2025).

Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Muncul 20 Detik, Bupati Pati Sudewo Minta Maaf ke Pendemo. Disambut Lemparan Sandal dan Air Mineral

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved