Ikhlas Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior, Serma Christian Namo Minta Maaf ke Presiden Prabowo

Keikhlasan Serma Christian Namo Anaknya Tewas Dianiaya Senior, Kini Minta Maaf ke Presiden Prabowo Subianto

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Ist
KEMATIAN PRADA LUCKY NAMO - Foto Prada Lucky Namo (KIRI). Serma Christian Namo (KANAN). Keikhlasan Serma Christian Namo Anaknya Tewas Dianiaya Senior 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ayah Prada Lucky Chepril Saputra Namo, Serma Christian Namo meminta maaf pada Presiden Prabowo Subianto. Ia mengaku tak berniat mencemarkan nama baik TNI.

Emosi Christian Namo meluap-luap saat Prada Lucky Namo dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Umu Daerah (RSUD) Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur pada 6 Agustus 2025.

Ia tewas akibat dianiaya 20 prajurit TNI di Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan/834 Waka Nga Mere, Kabupaten Nagekeo, NTT.

"Keadilan harus ditegakkan. Merah putih keadilan juga haru merah putih,"

"Nyawa saya taruhan, kalau keadilan ini, percuma Indonesia bubar, bubarkan Indonesia, merah putih saya pakai buat apa," kata Serma Christian Namo.

Sersan Mayor Christian Namo dikenal sebagai ayah dari almarhum Prada Lucky Chepril Saputra Namo. Ia saat ini bertugas di Kodim 1627 Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Memiliki pengalaman panjang dalam dinas militer, termasuk terlibat dalam Operasi Darurat Militer di Aceh pada tahun 2003. Sepanjang kariernya, ia telah mengabdi selama lebih dari 31 tahun.

"Anak tentara saja dibunuh kok bagaimana mau yang lain,"

"Saya tidak punya kekuatan tapi keadilan pasti Tuhan, jangankan manusia Tuhan aja mendukung kok," katanya.

Bahkan saking emosi dan berduka, Serma Christian Namo sampai membawa-bawa nama Presiden Prabowo Subianto.

"Jangankan Prabowo, dunia harus tau," katanya sambil teriak.

Atas perkataannya itu, Christian Namo didamping istrinya, Sepriana Paulina Mirpey, meminta maaf.

"Saya Serma Christian Namo ayah almarhum Prada Lucky Chepril Saputra dengan penuh ketulusan dan rasa hormat mewakili keluarga menyampaikan pernyataan ini.

Pertama saya memohon maaf pada pimpinan TNI dan jajaran TNI, masyarakat dan bangsa Indonesia atas ucapan saya yang sempat menimbulkan kegaduhan di media elektronik dan media sosial," katanya.

Dia menjelaskan semua perkataan tersebut keluar akibat dirinya tak bisa menahan emosi.

"Perkataan itu lahir pada saat hati saya terguncang hebat, di tengah duka mendalam dan emosi yang sulit saya kendalikan akibat peristiwa yang menimpa keluarga saya," katanya.

Ia menegaskan tak memiliki sedikit pun niat untuk mencemarkan nama TNI.

"Saya ingin menegaskan bahwa tidak ada sedikitpun niat saya untuk merendahkan, mencemarkan nama baik TNI. Justru saya berharap kita semua bersatu untuk menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," katanya.

Baca juga: Nasib 20 Tersangka Penganiaya Prada Lucky, 5 Pasal Siap Jerat Para Pelaku, Diterapkan Sesuai Peran

Serma Christian Namo mengaku sudah mengikhlaskan kematian Prada Lucky Namo

"Terkait kepergian putra saya, saya sudah mengikhlaskan dan menyerahkan sepenuhnya pada hukum agar pihak-pihak yang terbukti terlibat diproses secara adil dan tegas sesuai ketentuan yang berlaku," katanya.

Prada Lucky Namo lulus dari pendidikan TNI pada Februari 2025, kemudian secara resmi dilantik menjadi Prajurit Dua sekitar Juni 2025. Ditugaskan di Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (TP) 834 Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Bukan Penyimpangan, Alasan Prada Lucky Dianiaya Senior sampai Tewas Terkuak, Dieksekusi Bergiliran

Bahkan Serma Christian Namo juga meminta maaf pada Presiden Prabowo Subianto.

"Pada kesempatan ini saya juga menyampaikan permohonan maaf kepada bapak Presiden Prabowo Subianto karena mengucapkan nama bapak saat hati saya terguncang," katanya.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan kini sudah menetapkan 20 prajurit TNI sebagai tersangka kasus kematian Prada Lucky Namo.

Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengungkap motif di balik dugaan kekerasan yang menewaskan Prada Lucky. 

Dia menyebutkan, peristiwa itu berawal dari kegiatan pembinaan prajurit. 

“Motif, saya sudah sampaikan semuanya atas dasar pembinaan. Jadi pada kesempatan ini saya menyampaikan bahwa kegiatan ini terjadi semuanya pada dasarnya pelaksanaan pembinaan kepada prajurit," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved