Pengakuan Istri Tentara yang Tuduh Prada Lucky Menyimpang, Ketar-ketir Usai Dicari Serma Christian

Akhirnya istri tentara yang tega menuduh almarhum Prada Lucky Namo menyimpang mengakui kesalahannya. Sosoknya pun jadi sorotan.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: khairunnisa
kolase Kompas.com
TNI TEWAS DIANIAYA: Foto Serma Christian Namo (kanan) dan putranya, Prada Lucky Namo (kiri). Akhirnya istri tentara yang tega menuduh almarhum Prada Lucky Namo menyimpang mengakui kesalahannya. Sosoknya pun jadi sorotan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Istri tentara yang viral karena memfitnah almarhum Prada Lucky Namo akhirnya mengakui kesalahan.

Sosok istri tentara itu memang tengah ramai diperbincangkan dalam kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo.

Sebab, dia menuduh Lucky mengalami penyimpangan seksual.

Setelah tuduhan tersebut, istri tentara ini pun menyerah.

Padahal sebelumnya Serma Christian Namo menantang siapapun yang bisa menemukan istri tentara pemilik akun Facebook Nafa Arshana.

Persoalan dimulai dari komentar yang dituslikan di media sosial.

Ia menuduh Prada Lucky dianiaya senior karena mengalami penyimpangan seksual.

"Masalahnya yang meninggal ini juga moralnya tidak ada. Dia punya orientasi seksual menyimpang. Kalo proses hukum pada yang main hakim tetap berlaku," tulisnya.

Sontak komentar tersebut menyulut emosi ayah Lucky, Serma Christian Namo.

"Saya lagi berduka, tolong cari dia, sebelum saya yang cari dia. Jangan dia mencari masalah baru, saya lagi susah," katanya.

Serma Christian Namo bertugas di Kodim 1627/Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur, sebagai Pelaksana tugas (Plt) Danramil 1627-02 Pantai Varu. Ia memiliki rekam jejak panjang, termasuk pernah terlibat dalam Operasi Darurat Militer di Aceh pada tahun 2003.

Sudah 31 tahun Christian berkarir sebagai prajurit TNI mengabdi pada Republik Indonesia. Namun kini, anaknya justru tewas di tangan prajurit TNI.

"Istri tentara, saya tentara, anak saya dibunuh tentara," katanya.

Serma Christian Namo memastikan bahwa tuduhan terhadap anaknya sama sekali tidak benar.

"Saya sudh telusuri tidak ada yang namanya penyimpangan seksual. Dengar baik-baik, ini nyawa sudah mati saja dibuat kayak begini," katanya.

Prada Lucky Chepril Saputra Namo, berusia 23 tahun, merupakan anggota baru TNI Angkatan Darat sebagai prajurit di Yonif Teritorial Pembangunan (TP) 834/Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Prada Lucky baru lulus dari pendidikan TNI pada Februari 2025 dan secara resmi dilantik pada Juni 2025. Dia bertugas di kompi sejak 7 Juni 2025. Ia meninggal dunia setelah empat hari di RSUD Aeramo, Nagekeo.

Prada Lucky meninggal pada 6 Agustus 2025 sekitar pukul 11.23 WITA dan dimakamkan secara militer pada 9 Agustus dengan prosesi yang juga dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi TNI serta mendapat penghormatan karangan bunga dari pimpinan TNI.

Kakak Lucky, Novilda Lusiana Hetinina Namo menegaskan bahwa adiknya tidak seperti yang dituduhkan.

"Tidak benar dan tidak terbukti. Adik saya selama ini laki-laki normal dan bergaul dengan siapa saja," kata Lusi Namo.

Baca juga: Sosok Atlet Tinju Tersangka Kasus Kematian Prada Lucky Namo, Juara Porprov Kini Siksa Junior

Menurutnya tuduhan Lucky memiliki orientasi seks menyimpang hanya untuk menutupi kesalahan pada tersangka.

"Pasti untuk menutupi air mereka karena sudah siksa adik saya sampai meninggal," katanya.

Setelah mendapat banyak tekanan, istri tentara, Nafa Arshana akhirnya menyerah.

Ia didampingi suaminya membuat video klarifikasi.

"Saya pemilik akun Nafa Arshana meminta maaf sebesar-besarnya pada Serma Christian Namo atas balasan komentar saya di Facebook yang melukai perasaan keluarga yang sedang berduka," katanya.

Dia menyadari bahwa komentar tersebut merupakan kesalahan.

"Saya sadar balasan komentar saya seperti orang tidak punya empati pada bapak dan keluarga. Komentar saya di Facebook tidak ada maksud untuk membela atau membenarkan oknum penganiayaan yang menyebabkan almarhum meninggal dunia," katanya.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan motif senior menganiaya Prada Lucky Namo yakni kegiatan pembinaan.

"Semuanya atas dasar pembinaan. Kegiatan ini terjadi semuanya pada dasarnya pelaksanaan pembinaan kepada prajurit," katanya.

Ia belum dapat menjelaskan detail terkait kronologi dan motif sebenarnya dari penganiayaan yang dialami Prada Lucky Namo.

"Cukup saya sampaikan di situ. Karena tentu kami perlu mendalami beberapa hal yang nanti akan menjadi esensi pemeriksaan para tersangka," katanya.

Kini TNI sudah menetapkan 20 tersangka kasus kematian Prada Lucky Namo.

"Total sekarang ada 20 orang personel, prajurit, yang ditetapkan sebagai tersangka. Untuk yang empat orang ditetapkan sebagai tersangka awal, itu sudah dipindahkan penahanannya di Denpom Kupang," katanya. 

Baca juga: Mirisnya Kehidupan Prada Lucky Namo 2 Bulan di Markas, Pernah Dipukuli Senior Karena Hal Sepele

"Empat orang tersangka dilakukan penahanan di Subdenpom IX/1-1 Ende, sebagai berikut: Pratu AA, Pratu EDA, Pratu PNBS, Pratu ARR," tambah Wahyu.

Pemukulan mengunakan selang

Letda Inf Thariq Singajuru

Sertu Rivaldo Kase

Sertu Andre Manoklory

Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie

Serda Mario Gomang

Pratu Vian Ili

Pratu Rivaldi

Pratu Rofinus Sale

Pratu Piter

Pratu Jamal

Pratu Ariyanto

Pratu Emanuel

Pratu Abner Yetersen

Pratu Petrus Nong Brian Semi

Pratu Emanuel Nibrot Laubura

Pratu Firdaus

Pemukulan dengan tangan

Pratu Petris Nong Brian Semi

Pratu Ahmad Adha

Pratu Emiliano De Araojo

Pratu Aprianto Rede Raja

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved