Sempat Dituduh Menyimpang, Terungkap Kondisi Prada Ricard Teman Lucky Namo yang Ikut Disiksa Senior

Kondisi Prada Ricard Junimton Bulan, teman Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang ikut disiksa senior akhirnya terungkap.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Ist
KEMATIAN PRADA LUCKY NAMO - Sempat Dituduh Menyimpang, Terungkap Kondisi Prada Ricard Teman Lucky Namo yang Ikut Disiksa Senior 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kondisi Prada Ricard Junimton Bulan, teman Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang ikut disiksa senior akhirnya terungkap.

Sama-sama disiksa oleh 20 anggota TNI yang kini ditetapkan tersangka, Prada Ricard berhasil selamat.

Padahal Prada Ricard ikut disiksa oleh 20 seniornya itu bersama dengan Prada Lucky Namo.

Bahkan keduanya juga dilarikan ke puskesmas di hari yang sama setelah disiksa empat seniornya di dalam sel.

Saat itu Prada Ricard mengalami demam, sementara Prada Lucky Namo muntah-muntah.

Namun karena kondisinya membaik, Prada Ricard diperbolehkan kembali ke Batalyon sementara Prada Lucky namo dilarikan ke rumah sakit.

Berdasarkan kronologi awal yang beredar, keduanya diperiksa karena diduga melakukan memiliki perilaku menyimpang.

Hal itu membuat Prada Ricard dan Prada Lucky Namo ditahan di dalam sel.

Keduanya dipukuli oleh 20 seniornya dan diketahui oleh atasan mereka.

Prada Lucky Namo meninggal dunia pada 6 Agustus 2025 setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Namun tidak diketahui bagaimana kondisi Prada Ricard.

Meski sama-sama disiksa, Prada Ricard kini dalam kondisi sehat.

Hal itu diungkap oleh Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana.

Bahkan ia mengatakan kalau Prada Ricard jadi saksi untuk rekannya, Prada Lucky Namo.

Berkat kesaksian Prada Ricard, 20 seniornya itu kini ditetapkan sebagai tersangka.

Wahyu Yudhayana pun membenarkan kalau Prada Ricard merupakan korban lain dari 20 tersangka itu.

"Iya ada (korban lain), dan saat ini yang bersangkutan dalam kondisi sehat," kata Wahyu dikutip dari Youtube tvOneNews, Rabu (13/8/2025).

Bahkan keterangan Prada Ricard turut mengungkap perbuatan para pelaku.

Baca juga: Nasib 20 Tersangka Penganiaya Prada Lucky, 5 Pasal Siap Jerat Para Pelaku, Diterapkan Sesuai Peran

"Yang bersangkutan juga sebagai satu saksi yang bisa memberikan keterangan berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan atau kejadian yang terjadi," jelasnya.

Brigjen TNI Wahyu Yudhayana juga mengatakan, motif dari penganiayaan ini yakni kegiatan pembinaan.

Hal itu berdasarkan pengakuan awal dari para tersangka.

"Awalnya memang kegiatan ini menjadi suatu kegiatan pembinaan, itu informasi pengakuan awal dari beberapa tersangka dan saksi," kata dia.

Namun rupanya pembinaan itu berakibat menjadi suatu kegiatan atau kejadian yang mengakibatkan korban jiwa.

"Sehingga kegiatan itu harus dipertanggung jawabkan sesuai peraturan yang berlaku. Seperti yang saat ini prosesnya sedang berjalan," ungkapnya.

Sebab kegiatan itu, kata dia, berada di luar kaidah-kaidah yang sudah digariskan oleh TNI AD.

"Dan tidak mendapatkan manfaat untuk kesiapan prajurit justru menimbulkan korban. Ini yang harus ditindak lanjuti dalam proses pemeriksaan," tandasnya.

Sementara itu, Pangdam IX Udayana, Mayjen Piek Budyakto mengatakan, 20 tersangka saat ini sudah ditahan.

"Ada satu orang perwira, seluruhnya 20 tersangka yang sudah ditahan, dan kemudian akan ditindak lanjuti dengan pemeriksaan selanjutnya," kata dia.

Baca juga: Sosok Atlet Tinju Tersangka Kasus Kematian Prada Lucky Namo, Juara Porprov Kini Siksa Junior

"Sudah jadi tersangka dan sedang melaksanakan proses pemeriksaan, dan ditahan," tandas Piek.

Sebelumnya, ayah Prada Lucky Namo, Serma Christian Namo membantah adanya penyimpangan seksual yang dilakukan anaknya.

"Saya sudh telusuri tidak ada yang namanya penyimpangan seksual. Dengar baik-baik, ini nyawa sudah mati saja dibuat kayak begini," katanya.

Prada Lucky Chepril Saputra Namo, berusia 23 tahun, merupakan anggota baru TNI Angkatan Darat sebagai prajurit di Yonif Teritorial Pembangunan (TP) 834/Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Prada Lucky baru lulus dari pendidikan TNI pada Februari 2025 dan secara resmi dilantik pada Juni 2025. Dia bertugas di kompi sejak 7 Juni 2025. Ia meninggal dunia setelah empat hari di RSUD Aeramo, Nagekeo.

Prada Lucky meninggal pada 6 Agustus 2025 sekitar pukul 11.23 WITA dan dimakamkan secara militer pada 9 Agustus dengan prosesi yang juga dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi TNI serta mendapat penghormatan karangan bunga dari pimpinan TNI.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved