Demo Pencopotan Kepsek

Sosok Kepsek SDIT Roudlotul Jannah Ciawi Bogor yang Diberhentikan, Sudah 21 Tahun Mengabdikan Diri

Permasalahan yang dihadapinya pun mendapat dukungan penuh dari wali murid hingga menggelar aksi unjuk rasa di depan sekolah

|
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Naufal Fauzy
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
KEPSEK DICOPOT - Edi Sutisna, Kepsek SDIT Roudlotul Jannah, Desa Banjar Wangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor yang diberhentikan, Selasa (19/8/2025). Permasalahan yang dihadapinya pun mendapat dukungan penuh dari wali murid hingga menggelar aksi unjuk rasa di depan sekolah. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI - Kepala Sekolah di SDIT Roudlotul Jannah menjadi sorotan dari wali murid karena diberhentikan oleh pihak yayasan.

Sosok kepala sekolah dari satuan pendidikan yang berada di wilayah Desa Banjar Wangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor tersebut adalah Edi Sutisna.

Permasalahan yang dihadapinya pun mendapat dukungan penuh dari wali murid hingga menggelar aksi unjuk rasa di depan sekolah.

Edi Sutisna merupakan orang lama di sekolah tersebut, dan bukan sehari dua hari menjadi seorang pengajar.

Ia mengabdi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa sudah lebih dari dua dekade hingga akhirnya mencapai di titik puncak.

"Saya ngajarnya udah 21 tahun, ini tahun ke tujuh saya (jadi kepala sekolah)," ujarnya kepada wartawan, Selasa (19/8/2025).

Pahit manis asam garam sudah ia rasakan sebagai seorang pengajar yang telah ditekuninya selama puluhan tahun.

Saat dihadapkan oleh badai pemutusan hubungan kerja ini, Edi Sutisna mengaku terdapat kegundahan yang dialaminya.

Baca juga: Bubarkan Protes Wali Murid di SDIT Roudlotul Jannah Ciawi Bogor, Polisi Ajak Massa Aksi Bersholawat

Sebab, pencopotannya sebagai kepala sekolah menuai reaksi dari guru lainnya melakukan aksi mogok mengajar.

Bahkan, pengaruhnya di sekolah tersebut juga membuat para guru lainnya ingin mengundurkan diri dari sekolah tersebut.

Kondisi tersebut pun membuatnya merasa dilema akan kondisi para siswa ke depan karena dikhawatirkan akan mengganggu proses pembelajaran.

"Dilemanya kenapa? Di satu sisi saya harus memikirkan anak-anak yang kami cintai. Itu kan buat seorang guru itu emang anak jadi tujuan kami. Tapi saya sebagai kepala sekolah nggak bisa juga melihat guru-guru saya nangis tiap hari," katanya.

Pun begitu, ia memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDIT Roudlotul Jannah anak kembali normal mulai esok hari.

Hal itu dikarenakan pihak yayasan memenuhi tuntutan wali murid yang salah satu poinnya adalah pembatalan pemberhentiannya sebagai kepala sekolah.

"Besok kami pastikan bahwa kami akan mengajar seperti biasanya. Sambil proses mediasi berlangsung," katanya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved