Mengajar Anak soal Al-Qur’an: Kiprah Ikhlas Bripka Ristomo

Bripka Ristomo menjadikan teras rumahnya sebagai ruang belajar mengaji bagu puluhan anak

Editor: Content Writer
Istimewa
Bripka Ristomo (47), anggota Brimob Polda Metro Jaya, menjadikan teras rumahnya sebagai ruang belajar mengaji bagi puluhan anak di Kampung Pondok Miri, Kelurahan Rawa Kalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bersama sang istri, ia mengajar dengan penuh keikhlasan tanpa menerima bayaran sepeser pun dari para orang tua murid. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bripka Ristomo (47), anggota Brimob Polda Metro Jaya, menjadikan teras rumahnya sebagai ruang belajar mengaji bagi puluhan anak di Kampung Pondok Miri, Kelurahan Rawa Kalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bersama sang istri, ia mengajar dengan penuh keikhlasan tanpa menerima bayaran sepeser pun dari para orang tua murid.

Saat ini, Ristomo berdinas sebagai staf di Kompi 2, Batalion C Sat Brimob Polda Metro Jaya. Sejak delapan tahun lalu, ia konsisten membuka pengajian untuk anak-anak sekitar, memanfaatkan ruang sederhana di teras rumah dengan alas karpet dan meja kecil sebagai fasilitas belajar.

Baca juga: Buru Pelaku Begal Kurir Paket di Galuga Bogor, Polisi Lakukan Pencocokan dengan Data Residivis

Tempat itu diberi nama TPA Mar’atus Tsaniyah, meski tidak terdaftar secara resmi. Namun, bagi anak-anak kampung, TPA tersebut menjadi wadah mereka untuk belajar Al-Qur’an.

"Awalnya anak-anak sekitar sini main. Kok mainnya kayak kurang efektif. Kita gelar buku, yang penting anak-anak ada kegiatan, lama-lama kok akhirnya banyak (anak-anak). Maka diputuskan untuk mengajar mengaji," ujar Ristomo.

Kini, sekitar 80 anak belajar mengaji di tempat itu tanpa dipungut biaya.

Sebagai seorang anggota Brimob, Ristomo sadar citra ketegasan melekat pada dirinya. Namun, di luar dinas, ia memilih jalan lain: mengabdi kepada masyarakat melalui pendidikan agama.

Baca juga: Polisi Mulai Periksa 5 Orang Saksi Kasus Vandalisme Balai Kota Bogor Saat Aksi Unjuk Rasa

"Saya ingin menunjukkan, oh polisi bisa, kok, di lingkungan mana pun insyaallah bermanfaat dengan yang lain. Ini termasuk panggilan jiwa," katanya.

Menurutnya, niat ini juga berangkat dari keprihatinan terhadap kebiasaan anak-anak yang lebih sering bermain gawai.

"Di lingkungan sekitar sini, zaman sekarang kan banyak yang main HP, saya kepingin mengurangi pelan-pelan. Biar anak-anak ke TPA ini, pelan-pelan kita fokuskan biar anak-anak tertarik mengaji," jelas Bripka Ristomo.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved