Pijat Plus di Bogor :'Mau Arisan Saja Kak? Diskon Banget Beneran'

Penulis: Ardhi Sanjaya
Editor: Soewidia Henaldi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, GUNUNGPUTRI - Jalan lurus menuju Gunungputri, tepatnya di sebrang kawasan pertokoan ada sebuah ruko kecil yang pintunya tertutup tirai bambu.

Penasaran, TribunnewsBogor.com kemudian mencoba masuk ke lokasi itu.

Tulisan yang terpampang di depan ruko hampir sama 'Pijat Sehat dan Refleks'.

Yang membedakan, tempat ini dilengkapi AC.

Dibalik kaca gelap ruko, ternyata 'menyimpan'lima wanita muda yang sedang asik mengobrol.

Di ruangan berkuran sekitar 4 x 3 meter dibagi menjadi empat ruangan kecil dengan ukuran sekitar 2 x 1 meter.

Belum selesai memperhatikan kondisi ruangan pijat itu, tiba-tiba seorang wanita menegur

"Langsung ngobrol saja mas sama cewenya di dalam kamar," kata wanita wanita dewasa sambil menggendong anak kecil.

Wanita itu berkulit putih mulus menggunakan kemeja kaos putih dengan kancing bagian atas terbuka.

Senyumnya manis, rambutnya lurus agak kecoklatan.

TribunnewsBogor.com kemudian masuk ke ruangan dalam.

Udara di dalam ruangan agak panas.

Rupanya fasilitas AC yang tertera di depan ruko sebenarnya tidak ada.

Yang dijumpai hanya sebuah kipas angin kecil dan tempat tidur kecil yang jika diduduki sudah mulai berbunyi kayunya.

"Gimana mas ? untuk pijat cuma Rp 150 ribu," kata wanita muda sambil menghisap rokok yang terselip di antara jari kanannya.

Karena penasaran, tawaran itupun disepakati.

Hordeng, ditutup, wanita yang belakangan diketahui bernama Ayu (20) ini keluar entah kemana.

"Saya keluar dulu yah kak. Kakak siap-siap saja dulu," ujarnya.

Selang berapa lama, dia kembali membawa sebuah botol body lotion dan sebungkus tisu.

Awal bekerja di panti pijat, Ayu mendapat pelatihan memijat urat badan.

Ada terapis senior yang memberi pelatihan soal itu.

Gelak tawa ditengah obrolan membuat suasana semakin hangat.

Servis Tambahan

Sesekali, wanita yang logat jawanya cukup medok itu menawarkan servis tambahan.

"Kalau buat kakak, pijit sama maen Rp 400 ribu saja. Sama yang lain aku biasa kasih Rp 500 kak," katanya sambil terus memijat bagian kaki.

Dia pun kembali menawarkan pilihan lain untuk jasa 'tambahan'. Atau mau 'arisan'saja kak ? Diskon banget beneran sama kakak mah. Ga apa-apa pijit sama arisan Rp 250 ribu," kata wanita berkulit putih itu.

Ayu mengaku, hasil memijat tak semuanya dikantongi sendiri.

Ternyata, gadis remaja ini harus membayar kamar yang digunakan untuk memijat tamunya sebesar Rp 100 ribu.

Sisanya untuk makan, kontrakan, dan kebutuhan lainnya.

Kurang dari satu jam, aktifitas memijit disudahi, 45 menit kurang lebih.

Dia berdalih, memijat bukan soal lama atau tidaknya, tapi soal urat yang dipijit.

Pakaian kembali dipakai, saat keluar kamar, dua pria lain sudah antre menunggu giliran.(*)

Berita Terkini