Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Dinas Kesehatan Kota Bogor, mencatat ratusan orang mengalami serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Rinciannya, sejumlah 157 pasien positif DBD, 347 orang Susp DBD, dan dua orang meninggal dunia akibat penyakit ini.
Perawatan para pasien tersebar pada berbagai rumah sakit yang ada di Kota Bogor.
Kasi Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr Sti Robiah, mengatakan korban meninggal akibat DBD berjumlah dua orang.
"Yang satu tidak jelas alamatnya, yang di Cibogor itu, jadi belum tahu wilayah mana, yang sudah jelas itu satu," katanya kepada TribunnewsBogor.com.
Berikut data pasien DBD dan Susp DBD yang dirawat di berbagai rumah sakit Kota Bogor
RS Azra: 37 positif DBD, 34 pasien Susp DBD
RS BMC: 26 positif DBD, 62 pasien Susp DBD
RS Bunda Suryatni: 2 pasien Susp DBD
RS Hermina: 10 positif DBD, 2 pasien Susp DBD.
RS Islam: 16 pasien Susp DBD.
RS Julianan: 1 pasien Susp DBD.
RS Marzuki Mahdi: 9 pasien Susp DBD.
RS Medika Dramaga: 6 pasien Susp DBD.
RS Melania: 17 positif DBD, 24 pasien Susp DBD.
RS PMI: 32 positif DBD, 34 pasien Susp DBD, 32 positif DBD serta 90 pasien Susp DBD.
RS Salak: 1 positif DBD, 3 pasien Susp DBD.
RS Vania: 2 positif DBD, 5 pasien Susp DBD..
"Jumlah positif 157, SUSP 347. DBD bukan berbeda, hanya ada grade-nya saja," kata dr Robiah.
Pada grade atau tingkatan pertama, pada tubuh pasien memang tidak terlihat secara langsung ada bintik merah.
"Bisa dilihat dengan tes rampelit atau uji tekan selama lima menit nanti timbul bintiknya," ujar Robiah.
Sedangkan pada grade dua, pasien sudah dalam kondisi syok, nadi tidak lagi terpegang, dan terjadi penurunan trombosit secara drastis.
"Paling lama itu tujuh hari untuk sembuh," ujarnya.