anak pertama di keluarkan beratnya 2.4 kg, dan selisih waktu 3 menit lagi anak kedua ku berhasil di keluarkan, dengan BB 2.36 kg
Lancar semuanya...
Setelah semua selesai, bekas bedah di tutup, ada yang aneh... aku bisa menggerakkan jempol kaki ku, lalu aku di dorong ke ruang penghangat, kaki ku sudah bisa di gerakkan.
Tanyaku kepada 2 orang suster yang mau menghangatkan ku dengan selimut hangat khusus di sana " Suster, kok saya udah bisa menggerakkan kaki saya ya?? baru aja selesai di di jahit ini?"
kulihat mereka sih saling memandang , dan bilang "ga apa apa bu, ibu istirahat aja dulu ya". sambil memberes bereskan selimutku.
Aku sedikit tenang sambil berharap tidak akan terjadi apa apa, tapi kok terasa perih sekali di perutku, dan kaki ku sudah bisa bebas bergerak, tapi aku takut menggerakkannya, karna setiap kali bergerak, perutku sangat perih dan sakit dan ngilu.
Gak sampai 5 menit lagi, sakitnya meradang, sangatttttt sakit dan perihh , tepat di bekas luka cesarku itu, meradang sampai kesemua tubuh.
Suster ku panggil, dan mereka cepat cepat membawa aku ke ruang perawatan.
Semuanya tambah sakit, perihhhhhhh , sakittttt sampai ke ulu hati dan sampai ke ubun ubun, saya sudah banyak mengalami sakit, tapi sakit nya ini luarrr biasa, tidak tertahankan, mau menjerit tapi tidak bisa, aku hanya meraung raung sambil menahan perutku agar gak bergerak, sambil aku menyumpal mulutku dengan selimut agar aku bisa menggigitnya.
Baca: Dinyinyiri Toko Emas Berjalan, Begini Jawaban Menohok Pedangdut Cantik yang Baru Berhijab Ini
Akhirnya aku diberi obat penenang, entah apa.. tapi sedikitpun tidak ada pengaruhnya, lalu di tambahkan dosis obat penghilang rasa sakit tapi ttp nihil, demi dewa...SAKITTTTTTTTT dan PERIHHHHHH
luarr biasa, seperti di sayat sayat perutku ( ya iyalah, emang perut habis di belah belih hiks ), tambah menit tambah sakit, aku meraung raung lebih dari 1 jam, lalu setelah konsultasi lagi ke dokter, akhirnya aku di beri Morfin, gak tau dosisnya berapa, tapi.........sakit ku tetap tak berkurang, tetap sakittt , aku meraung raung antara sadar atau tidak, yg pasti ketika aku sadar, yang terasa hanya sakitttttttttt..........3 jam berlalu, sakit tetap meraja lela, dan selimut tetap sambil menggigit selimut.
Keluargaku cemas semua, suamiku , Bapak ku, sampai mertuaku pun kulihat menangis tak tega melihat penderitaan ku.
Akhirnya aku mendengar adikku bertanya dengan nada agak besar ke suster " suster, tolong lah di cek dulu ini, mana pernah ada begitu habis melahirkan!!, ini anak ke tiganya, dia tidak pernah begini !"
Suster-suster itu lalu panik, dan adikku terus mendesak supaya segera di panggil dokternya, agar bisa langsung di lihat keadaanku.
Tak lama kemudian, dokter kandungan ku datang , dan keluarga menanyakan " dokter, tolong lah, kenapa masih kesakitan terus dia?" ( gak ingat siapa yg nanya ), lalu dokternya bilang " Bu, kalau misalkan ada perang, dan tentara kena tembak atau kena bom, obat yang ibu pakai ini lah yang di pakai untuk mengoperasinya"
"Tapi dokter, kenapa tidak berkurang sakitnya?? " kenapa begitu selesai di tutup cesarnya, dia langsung sadar total, dan sudah tidak ada sisa obat biusnya?? :
ku ingat mertuaku berkata kepada dokter "tolonglah dokter, menantu ku ini, kasihan sekali, gak kuat kami melihatnya'" ( sambil ibu mertuaku ter isak menangis)
dokternya bilang " ya sudah , nanti kami kasi lagi obat untuk mengurangi sakitnya "
sambil dokter nya pergi.
Tak lama kemudian, datang suster membawa entah apa, apakah sabu tempel atau apalah, sejenis narkoba tempel. Lalu di tempelkan di lengan atas ku...entah apa pengaruhnya aku tak tau.
Aku tetap meraung raung dan menggigit selimut di situ terus menerus, sampai jam ke 5 atau ke enam, sakitnya sudah mulai mengurang.
Aku mendengar mungkin adikku marah ke susternya, penasaran kenapa bisa saya begitu , tanya nya " suster! apa yang sebenarnya terjadi sama kakak ku, kenapa bisa begitu dia, sampai mau mati begitu!!"
"Biasanya kalau sakit begini, pasti ada yang tinggal, apakah itu gunting, benang, atau kain atau apa!!, kalau sampai terjadi apa apa dengan kakak ku, kalian semua akan kulaporkan!"
mungkin susternya gondok, takut atau bagaimana, terus menerus menelepon Dokter kandungan ku, lalu berkata " ya iyalah bu, karna di rahim ibu itu ada kain yang ketinggalan "
lalu adikku dan yang lain terkejut, begitu pun aku " Apa maksudnya itu? ketinggalan kain di dalam rahim ??? jelaskan dulu!!"
Di jawab suster " iya bu, itu memang di tinggalkan oleh dokternya "
"Apa sudah pernah ada orang lain yang pernah kalian buat begitu??? kenapa bisa begitu........dan seterusnya ..." sampai si suster itu keluar. Aku kurang paham apa maksud nya si suster itu lah pokoknya
Aku hanya bersyukur pada Tuhan, sakit luar biasa itu sudah pergi, namun ada satu masalah, kepalaku serasa terbang terbang... antara sadar dan tidak , telingaku berubah jadi telinga ultra sonic, alias tidak bisa bising, orang main keypad hape aja , serasa ributt..., dan ribut, suara orang jalan ribut...pokoknya seperti ada toa di dalam telingaku. Mungkin akibat pengaruh Morfin, obat penenang atau sabu tempel atau apalah itu namanya .
Akhirnya malam tiba, ke esokan paginya, aku minta suster membuka kateter ku, dan aku mulai belajar duduk, semua lancar, meskipun sakittttnya tetap luar biasa setiap kali bergerak.