Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Keluarga Presiden RI Joko Widodo memang dikenal sederhana dan tidak neko-neko.
Tingkah laku ketiga anaknya, Gibrang Rakabuming, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep kerap jadi pujian beberapa orang.
Sebab, mereka tampak mau didampingi paspampres yang berlebihan untuk soal pengawalan.
Kaesang yang kuliah di Singapura pun tak ingin kegiatannya di sana diikuti oleh paspampres.
Ia juga tinggal di kamar kos sederhana yang mana hanya ada kasur, lemari, dan meja saja di dalamnya.
Tak berbeda dengan Kaesang, sang kakak, Kahiyang Ayu juga saat masih kuliah tak ingin dikawal paspampres.
Baca: Ngaku Ditalak Gara-gara Pakai Celana, Begini Klarifikasi Ayah Taqy Soal Tuduhan Orangtua Salmafina
Selama menjalani pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB), kegiatannya tampak tanpa pengawalan.
Namun saat berjalan-jalan di mal, selalu terlihat ada pria bertubuh tegap di belakangnya.
Bukan mengenakan batik, pria itu lebih mengenakan pakaian khas ala anak kuliahan.
Sepertinya, pria yang selalu mengikuti Ayang itu adalah paspampres yang menyamar.
Demikian juga dengan kakak sulung mereka, Gibran.
Meski memiliki usaha yang cukup sukses di Solo, Gibran pun kerap hidup sederhana bersama anak dan istrinya.
Saat pergi ke luar kota, Gibran lebih memilih menyewa mobil sejenis Avanza untuk mengantarnya.
Baca: Disebut Gagal Ganteng oleh Ria Ricis, Ternyata Begini Rupa Bayi Lelaki Oki Setiana Dewi Saat Lahir
Tentunya tanpa pengawalan dan pengamanan yang berlebihan.
Kali ini, putra sulung orang nomor satu di Tanah Air ini kembali jadi perbincangan netizen.
Yakni saat dirinya harus hujan-hujanan di bandara dan terkena delay hingga tiga jam lamanya.
Cerita Gibran itu dibagikan oleh akun Facebook Henri Subiakto, yang merupakan dosen di Universitas Airlangga.
Ia memposting foto Gibran, juga fotonya bersama ayah satu anak itu saat berdiri di atas bus.
Baca: Baru Melahirkan, Bayi Oki Nanti Tak Boleh Main dengan Anak-anak Ini Kalau Ibunya Tak Mau Vaksin
Begini ceritanya :
ANAK PRESIDEN JAMAN NOW
Hari Minggu ini pesawat Wings dari Solo ke Surabaya harusnya terbang jam 10.30, tapi delay hampir 3 jam. Baru nyampai Surabaya jam 14.30 saat Juanda turun hujan. Tentu saja delay dan tidak tersedianya payung dari pesawat ke bis membuat penumpangpun mrengut kehujanan.
Ternyata di tengah-tengah penumpang tadi itu ada orang istimewa, yaitu putra sulung Presiden RI, Mas Gibran. Anak pak Jokowi yang juga pergi dari Solo ke Surabaya, pergi sendiri, tdk ada pengawal, bahkan saat tiba di Juanda Surabaya tidak pula ada penjemputan istimewa layaknya anak orang no 1 di negeri ini. Malah dari pesawat ke bis yg menuju terminal dia dibiarkan kehujanan. Tak beda dg kami yg juga setengah basah.
Sepertinya tidak ada yg perhatian kalau ada anak presiden disitu. Beberapa penumpang yg ada di dekatnyapun tidak ada yg menggubris karena tidak pernah menyangka ada anak presiden di tengah mereka. Mas Gibranpun sepertinya tidak ingin banyak diketahui orang. Kebetulan saja mas Gibran berdiri di sebelah saya di dalam bis, sehingga saya mengenalinya dan bisa foto dia, walau mungkin dia tdk ingin difoto. Saya tanya "Kenapa Sendirian Mas", dia Jawab "iya biasa sendiri pak".
Salut saja saya dg anak presiden kita ini, sebenarnya dia bisa saja mendapat perlakuan istimewa. Pengamanan dan penjemputan, bukan malah dibiarkan kehujanan, tidak dijemput dan dibiarkan didelay sampai 3 jam. Tapi itulah keluarga Presiden Jaman now. Tidak mau menggunakan fasilitas dan tidak pula aji mumpung. Mungkin sore ini Mas Gibran datang ke Surabaya lagi ngurus bisnis pribadinya. Yaitu Bisnis Martabak "Markobar" yg ada di jalan Pucang Anom Timur, Surabaya. Inilah Anak Presiden yg jualan Martabak. Itulah Gibran Rangka Buming bin Joko Widodo. Teman-teman pernah coba beli martabaknya belum? Coba deh kalau belum lumayan kok.
(Henry Subiakto)
Netizen pun mengomentari postingan tersebut.
Ini kata mereka :
Chomara Ade II: Salut..ijin share kay
Vito Ardhiyanto: Anak Presiden pakai fasilitas itu biasa, gak perlu dikomentari, Anak Presiden gak pakai fasilitas juga biasa aja, gak perlu dikomentari. Tidak perlu dinyinyirin katanya pencitraan, gak perlu dikagumi juga, mas Ilham Habibie jg jarang pakai fasilitas negara kok pas bapaknya presiden.
Maulana: Orang merakyat kaya gini masih aja ada yg gak seneng.
Tslamet Hardi: Ini patut di contoh. Jgn krn anak pejabat aplg anak presiden trus sok sok an, minta full fasilitas dlsb.