6 Fakta pembunuhan Siswi SMA Oleh Temannya Sendiri Hanya Karena Bedak, Penuturan Saksi Tak Disangka

Penulis: Yudhi Maulana Aditama
Editor: Yudhi Maulana Aditama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswi SMA dibunuh rekannya sendiri karena perkara bedak

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang gadis remaja tewas di tangan temannya sendiri karena masalah sepele.

Korban bernama Fenna Selinda (16) tewas di tangah temannya, Nadia Fegi di sebuah semak-semak di Kawasan Pantai Ngliyep, Malang Selatan, Jawa Timur, Jumat (29/12/2017).

Korban tewas dengan penuh luka sabetan pisau di bagian leher.

Hanya berselang sehari, polisi berhasil meringkus pelaku di rumah teman lelakinya.

Diketahui kalau pembunuhan itu dipicu masalah bedak yang dijual online oleh pelaku.

Pelaku dijerat dengan pasal Pasal 80 ayat 3 UU Perlindungan Anak tentang tindak penganiayaan kepada anak yang menyebabkan kematian.

Baca: Dikira Masker Tahunya Hena, Warganet Bingung Cara Wanita Ini Bersihkan Wajahnya

Ancaman hukuman dari pasal ini adalah paling lama 15 tahun penjara dan/atau denda paling banyak Rp 3 miliar.

Berikut 6 fakta soal pembunuhan remaja oleh temannya sendiri yang dirangkum dari Surya.co.id

1. Sebut Nama Pelaku Sebelum Tewas

Sebelum pembunuhan, ternyata pelaku menjemput korban di kediamannya.

Ayah korban, Iswanto (45) di RS Kanjuruhan menjelaskan, anaknya dijemput pelaku pada pagi hari sebelum kejadian.

Ketika ditanya, Nd bilang kalau korban akan diajak ke salah satu kafe.

Baca: Perlintasan Kereta Di Sini Bikin Orang Heran, Palangnya Dimana Keretanya Dimana

Setelah itu, siang harinya ia mendapat informasi kalau anaknya ditemukan terluka parah di hutan pantai Ngliyep.

Seketika itu, dirinya mendatangi lokasi ditemukan anaknya dan setelah memastikan kebenaran korban anaknya maka langsung dibawa ke RS Kanjuruhan.

"Anak saya sempat menyebut satu nama dan sudah kami sampaikan ke bapak polisi tadi," kata Iswanto.

2. Kronologi Pembunuhan

Kasatreskrim Polres Malang AKP Azi Pratas Guspitu kalau penganiayaan itu hanya dilakukan oleh Nadia seorang diri.

"Berdasarkan keterangan pelaku dan yang kami kumpulkan dari saksi, korban ini hanya pergi berdua sama pelaku. Naik motor pelaku," ujar Azi dikutip dari Surya, Sabtu (30/12/2017).

Azi menjelaskan Nadia ditangkap beberapa jam setelah tubuh Vs ditemukan bersimbah darah.

Dalam keterangannya, Nadia mengaku pergi bersama Vs, berboncengan naik sepeda motornya di hari itu.

"Korban marah kepada pelaku. Bilangnya produknya jelek, kedaluwarsa dan sebagainya. Terus yang ngajak ke TKP itu juga korban.

Terus pelaku ini ngaku ditodong pisau duluan oleh korban. Pelaku menangkis sehingga pisau terlempar dan korban juga sempat melempar pelaku memakai batu," ujar Azi.

Jenazah VS, gadis SMA yang ditemukan penuh luka bacok di hutan pantai Ngliyep, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, saat dibawa ke RS Kanjuruhan, Kepanjen, Jumat (29/12/2017). (surabaya.tribunnews.com/ahmad amru muiz)

Dalam perkelahian itulah, kata Azi, pelaku mengambil pisau yang terlempar dan menyabetkannya ke leher Vs.

Luka sabet dua kali di leher itulah membuat luka parah sampai akhirnya Vs meninggal dunia dalam perjalanan ke RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang.

Ketika disinggung apakah ada unsur perencanaan dalam peristiwa itu, Azi mengaku masih mendalaminya juga.

"Apakah ada unsur perencanaan dan kesengajaan itu juga masih kami dalami. Tetapi pelaku melakukannya seorang diri," tegas Azi.

3. Perkara Bedak

Pembunuhan dipicu karena perkara bedak.

Awalnya, korban membeli bedak secara online melalui Nadia seharga Rp 110 ribu.

Rupanya korban tak puas dengan bedak yang dijual pelaku, karena korban menganggap bedak yang dibelinya kedaluwarsa dan tidak sesuai promosi.

Lantas korban pun marah-marah kepada pelaku hingga membuatnya sakit hati.

4. Sebenarnya Sudah Damai

Sebenarnya, permasalahan bedak itu sudah dianggap selesai pada semalam sebelum kejadian pembunuhan.

Dijelaskan Iswanto, pada malam hari sebelum peristiwa, antara anaknya dengan temannya berinisial pelaku tersebut sempat cekcok mulut soal bedak.

Baca: Kisah Unik Pasukan Pengawal Presiden AS, Siap Hadapi Apapun Kecuali Serangan Hiu

Dia mengatakan, anaknya telah menyerahkan uang sebesar Rp 110 ribu untuk membeli bedak secara online melalui pelaku.

"Jadi malam kemarin persoalan pesanan bedak itu sudah selesai sebenarnya. Dan anak saya dan temannya Nd sudah berteman biasa," ucap Iswanto.

5. Luka Mengenaskan

Sementara itu, dari informasi yang berhasil dikumpulkan menyebutkan kalau korban mengalami sejumlah luka di tubuhnya.

Diantara luka sayatan di leher melingkar 15 - 20 cm, luka sayat di perut sepanjang 15 cm dalam 0,5 cm, luka bacok di punggung tangan kanan, punggung tangan kiri, luka bacok di sela tangan kiri. Korban meninggal dunia dalam perawatan di RS Kanjuruhan Kota Kepanjen Malang dan jenazah langsung di bawa ke RSSA Malang untuk dilakukan otopsi.

Suasana tempat kejadian di Pantai Ngliyep, Malang (Facebook)

"Kami tadi setelah menerima informasi langsung mengecek korban ke RS Kanjuruhan. Ternyata korban telah meninggal dunia dan langsung kami bawa ke RSSA Malang. Kami belum mendapat data lengkap dan masih dalam penyelidikan saat ini," tutur Iptu Sutiyo, Kepala UPPA (unit perlindungan perempuan dan anak) Polres Malang.

6. Chat Kronologi Pembunuhan

Dikutip dari Surya, seuah screenshot percakapan kronologi pembunuhan beredar di media sosial.

Dalam percakapan tersebut, si pengirim chat bercerita bahwa di sekitar lokasi kejadian sedang ada orang meninggal dunia sehingga, warga berkumpul di rumah duka orang tersebut.

Saat warga sedang berkumpul di sana, sekitar pukul 10.00 WIB, seorang perempuan remaja yang diduga adalah pelaku pembunuhan mengendarai sepeda motor sambil membawa pisau.

Saat ditanya warga, perempuan tersebut mengaku hendak mencari markisa di ladang yang terletak di sisi selatan loket wisata Pantai Ngliyep, Malang Selatan.

Ternyata, setibanya di lokasi, pisau itu bukan dipergunakan untuk memotong markisa.

Baca: Sakit Hati, Pria Ini Tidak Membuka Kado dari Mantan Kekasih Selama 47 Tahun, Isinya Apa Ya?

Sebab, menurut si pengirim chat, seorang yang sedang menyadap pohon karet, juga berada di lokasi pembunuhan.

Saat ditinggalkan oleh orang yang menganiayanya, VS ternyata masih hidup.

Remaja malang itu pun dengan berdarah-darah berjalan mencari pertolongan.

Sementara di saat yang bersamaan, penyadap karet yang berada di lokasi juga mendatangi warga agar ikut memberikan pertolongan.

Berikut postingannya:

Salah satu screenshot percakapan yang menceritakan kronologi pembunuhan gadis SMA di hutan sekitar Pantai Ngliyep, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. (ist/facebook)

Berita Terkini