TRIBUNNEWSBOGOR.COM - SMKN 4 Malang sempat menjadi bahan pembicaraan usai dikabarkan menggelar aksi sumpah pocong pada muridnya atas tuduhan pencurian.
Hal ini sempat membuat Indah Hastuti syok. Ibu siswa siswa bernisial D yang disumpah pocong itu mengaku tidak menyangka anaknya dipaksa bersumpah sembari menggunakan kain kafan.
Diakui Indah Hastuti, ia khawatir karena kasus ini, anaknya menjadi terbebani.
"Sempat khawatir anak saya jadi banyak pikiran. Dia sebentar lagi mau ujian sekolah. Kasihan kan fokusnya jadi terganggu," ucap Indah Hastuti kepada TribunJatim.com di SMKN 4 Malang, Jumat (9/2/2018).
Namun, setelah melayangkan protes kepada sekolah dan mendapat permintaan maaf, Indah Hastuti mulai tenang.
Ia juga mengatakan jika anaknya saat ini kembali melakukan aktivitas seperti sedia kala.
"Kalau anaknya sih tegar ya. Alhamdulillah tidak terganggu karena kasus ini. Tapi tidak tahu dalam pikirannya seperti apa," tutur Indah.
Bahkan, Indah mengatakan jika anaknya sudah mulai kembali bersekolah dan berkumpul bersama teman-temannya.
Padahal sebelumnya, ia sempat khawatir jika anaknya akan dijauhi teman-teman di sekolah.
"Tadi anaknya sudah berkumpul dengan teman-temannya. Sekolah juga sepakat untuk melupakan kasus ini," imbuhnya.
Tuduhan mencuri itu setelah hasil penggeledahan di tas D ditemukan banyak uang receh, Kamis (1/2/2018).
Ia kemudian diam-diam disumpah pocong, Jumat (2/2/2018) usia salat Jumat.
Kegiatan itu hanya diketahui dua guru dan dua siswa di masjid sekolah.
Menurut Anita, saat sumpah pocong itu D memang dikafani.
Kronologi