Muhaimin Iskandar Percaya Diri, Pakai Jaket Merah Bentuk Posko 'JOIN', Singkatan Jokowi-Cak Imin

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar meresmikan posko JOIN, Jokowi-Muhaimin di kawasan Tebet, Jakarta, Selasa (10/4/2018)

"Ya, secara resmi tadi kan sudah saya umumkan, yang akan diusung PKB di 2019 adalah Jokowi-Muhaimin," kata Cak Imin.

Meski mensyaratkan Jokowi harus menggandengnya sebagai cawapres, Muhaimin membantah bahwa dukungan PKB itu bersyarat.

Presiden Jokowi dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Kolase TribunnewsBogor.com)

"Bukan syarat. Memang itu yang diusung PKB. Bukan syarat, ya," katanya.

Muhaimin meyakini, Jokowi dan partai koalisi pendukung lain bersedia menerimanya sebagai cawapres.

Muhaimin enggan berandai-andai bagaimana jika Jokowi dan partai koalisi lebih memilih calon lain ketimbang dirinya.

"Kami yakin bersedia," katanya.

Dibicarakan bersama Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menilai, dukungan PKB sebagai hal yang positif.

Baca: Lucinta Luna Unggah Foto Sambil Berpose, Netter Malah Salah Fokus Pada Hal Ini, Kayak Terbang !

Apalagi, PKB juga adalah partai pendukung Jokowi sejak 2014.

Namun, terkait Cak Imin yang mensyaratkan bahwa dirinya harus menjadi cawapres, Hasto menyerahkan hal tersebut kepada Jokowi.

"Tentang bagaimana langkah selanjutnya, ya, tentu saja Pak Jokowi akan berdialog dengan Mas Muhaimin Iskandar dalam kapasitas beliau sebagai Ketua Umum PKB," kata Hasto.

Pindah haluan

Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan mengakui, Cak Imin bisa saja bergabung ke barisan pendukung Prabowo Subianto jika gagal menjadi cawapres Jokowi.

Menurut dia, segala kemungkinan masih terbuka sampai pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Agustus 2018 mendatang.

"Sebelum dia mendaftarkan ke KPU (bisa berubah haluan). Itu tidak hanya kami. Semua partai seperti itu," kata Daniel.

Halaman
123

Berita Terkini