Mako Brimob Rusuh

Masih Bisa Senyum Lebar Usai Siksa Sandera dengan Sadis, Balasan dari Polisi Ini Bikin Hati Teriris

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Vivi Febrianti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Napi Terorisme

"Betapapun biadabnya kalian kepada anggota kami.. Tidak akan memancing kami marah untuk membalas layaknya perlakuan kalian kepda kami spt hewan.. ..

Jangan menyembunyikan perilaku biadab kalian dibalik jubahmu.. Kami malu sebagai sesama bangsa, sesama umat. Jangan nistakan agamaku dg perilaku biadabmu.. .:
.
Ya Allah muliakan bangsaku, muliakan umatMu.. KepadaMu kami menyembah, kepadamu kami memohon ampunan.. ALLAHU AKBAR...!!!! #kmupdates," tulis @krishnamurti_91.

3. Begini Ekspresi Wajah Napi Teroris Usai Menghabisi 5 Nyawa Polisi Secara Sadis di Mako Brimob

Ratusan narapidana teroris (napiter) yang berada di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok akhirnya menyerah, Kamis (10/5/2018).

Sejumlah foto bahkan video pun tersebar.

Dalam sejumlah foot, tampak terlihat tatapan mata tajam dari para napi teroris saat menyerahkan diri kepada polisi.

Bahkan, tak tampak ada rasa penyesalan di wajah mereka, malahan beberapa masih bisa tersenyum lebar.

Berikut ini foto-foto ekpresi wajah dan tatapan napi teroris yang menyerahkan diri di Mako Brimob usai terjadi kerusuhan yang menewaskan lima anggota Polisi.

Napi Teroris di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua menyerah, Kamis (10/5/2018) (Istimewa)

4. Mantan Napi Mako Brimob Ungkap Bagaimana Cara Tersangka Kuasai Senjata: Pengamanannya Tidak Ketat

Dikutip dari video YouTube Najwa Shihab, seorang mantan napi Mako Brimob mengungkap cara yang dilakukan para napi tersebut.

Dalam tayangan berdurasi 2:29 itu, diawali dengan layar hitam dan berisi ilustrasi suara latar berupa suara kerusuhan.

Kemudian tampak foto para napi memegang senjata dan tampak menutup kepalanya dengan kain sambil mengacungkan tangan mereka.

Sebanyak 155 napi itu diketahui telah menguasai 20 pucuk senjata api dan 300 amunisi.

Setelah itu, kemudian tampak seorang pria berjanggut yang merupakan mantan napi Rutan Mako Brimob menceritakan dugaannya mengenai cara tersangka menguasai senjata.

Pria berpeci putih itu mengatakan, kalau senjata yang berhasil dikuasai para napi itu bukan berasal dari gudang senjata.

"Karena kalau dari gudang senjata itu tidak mungkin, soalnya dari Rutan Mako Brimob itu ke gudang senjata itu jaraknya cukup jauh," kata pria bernama Zan Effendi yang merupakan mantan teroris eks napi Mako Brimob itu.

Apalagi, kata dia, seperti yang diketahui kalau pada napi teroris ini tidak keluar dari rutan.

"Yang kita tahu, para napi teroris ini masih berada di rutan, belum keluar dari rutan itu sendiri. Jadi menurut analisis saya, itu adalah senjata-senjata yang dijadikan barang bukti oleh polisi untuk kasus-kasus teroris yang selama ini ada di Indonesia, misalnya kasus Poso," jelasnya.

Ia juga menjelaskan kalau lokasi penyimpanan barang bukti itu sangat dekat dengan ruang tahanan.

"Lokasinya itu dia sangat berdekatan sekali dengan blok-blok napi teroris itu, jadi lokasinya masih di dalam rutan itu sendiri, di dalam ruang penyidik, nah biasanya alat-alat dan barang bukti baik itu senjata, buku-buku, ataupun dokumen itu disimpan di ruang penyidik itu," tuturnya.

Tak hanya itu, ia juga menyebut kalau penyimpanan barang bukti di ruang penyidik itu tanpa penjagaan ketat.

"Dan pengamanan itu tidak ketat, cuma dikunci biasa saja," jelasnya.

Ia pun mengaku cukup familiar dengan beberapa senjata yang disimpan di sana.

"Beberapa cukup familiar bagi saya karena memang saya pernah terlibat kan, jadi tahu lah itu bukan senjata yang dibawa oleh penjaga di Mako Brimob itu," tambahnya.

5. Viral Video Polisi Suapi Makanan Untuk Napi Teroris, Netizen : Hati Saya Teriris Melihatnya

Ada pemandangan yang menarik saat pemindahan napi teroris ke Nusakambangan.

Akun Instagram @mde_78 mengunggah video ketika para napi teroris berada di dalam bus.

Di sana, para napi duduk rapi dengan tangan berada di belakang, seperti sedan diborgol.

Lalu, polisi bersenjata lengkap berada di hadapan mereka sambil menyuapi mereka makanan.

Beberapa polisi melakukan hal yang sama terhadap napi teroris lainnya di dalam bus.

"Karena tuntutan tugas, kami masih baik pada kalian.... .

JIKA BUKAN KARENA SERAGAM YANG KAMI PAKAI DAN ATURAN YANG HARUS KAMI IKUTI, KALIAN SUDAH KAMI ANTAR MENEMUI TUHAN.... .

KALIAN PEMBUNUH KEJI, TAPI KAMI TETAP HARUS BERHATI MALAIKAT YANG HARUS MEMILIKI JIWA KASIH SAYANG KEPADA KALIAN PARA BAN***T...."

Berita Terkini