Pada tanggal 1 September 2016, dua bulan setelah ulang tahunnya yang ke 13, Hatf Saiful Rasul terkena serangan udara lain.
Tak lama kemudian, kematian tiga orang Indonesia di dekat kota Jarabulus di Suriah diumumkan oleh ISIS.
"Mujahid kecil yang bahagia" sudah meninggal, tulis Anam dalam esainya, "tubuh kecilnya yang compang-camping hancur oleh bom".
"Saya tidak merasa sedih atau kehilangan, kecuali kesedihan yang terbatas seperti ayah yang ditinggalkan oleh anak tercintanya," kata Anam kepada Reuters dalam catatan yang dia berikan di persidangan.
"Sebaliknya, saya merasa bahagia karena anak saya telah mencapai kesyahidan, insya Allah." (Reuters/Ade Sulaeman/Intisari)