Namun hingga kini pihak kepolisian masih menunggu hasil uji tutut tersebut.
Selain itu kata Sofwan, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan dinas terkait.
"Jadi J itu berjualan tutut sebanyak 80 bungkus dengan harga Rp 2000 per bungkus, tutut tersebut titipan dagangan dari Ibu Y, kemudian tutut itu dibeli oleh warga sekitar, sekarang para korban sudah mendapat penanganan medis, kami juga dari pihak kepolisian terus melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan dan Muspika," ujarnya.
Baca: Ibu Bocah yang Tewas Dalam Karung Ungkap Perlakuan Pelaku Pada Anaknya Semasa Hidup
5. Kejadian Luar Biasa
Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menetapkan kasus keracunan massal yang dialami warga Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, sebagai kejadian luar biasa ( KLB).
"Kejadiannya masif, penyebabnya diperkirakan sama dari makanan tutut, kita tetapkan status KLB, yang terpenting semua korban diatasi semua," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bogor Usmar Hariman di Bogor, Sabtu (26/5/2018).
Usmar bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Rubaeah telah meninjau warga yang mengalami keracunan.
Tercatat, ada 85 warga yang dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit karena diduga keracunan.
"Kita pastikan semua warga yang terkena dampak mendapat perawatan," kata Usmar.
Kepala Puskesmas Bogor Utara dr Oki Kurniawan mengatakan, warga positif mengalami keracunan akibat bakteri.
Mengenai jenis bakteri apa yang terkandung dalam tutut tersebut, hal itu masih dianalisis pihak laboratorium.
"Bisa e.coly, atau bisa lebih bakteri lebih parah lagi. Karena dilihat masa inkubasinya mencapai 24 jam setelah mengonsumsi tutut, timbul gejala deman, mual, muntah dan diare," kata Oki.
Ia juga mengatakan, keracunan massal ini baru pertama kali terjadi.