Namun, semua itu berubah saat Zohri berhasil mencapai garis akhir dalam waktu 10,18 detik atau sekitar 1,2 meter per detik.
Dilansir dari Kompas.com, Zohri mengungguli dua sprinter asal Amerika Serikat, yaitu anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang masing-masing mencatatkan perolehan waktu 10,22 detik
Atas keberhasilannya itu, Zohri pun lantas mengungkapkan rasa bangganya.
Sebab ia berhasil membuat sejarah pertama bagi bangsa Indonesia.
Namun siapa sangka, atlet kebanggaan tanah air ini nyatanya berasal dari keluarga sederhana.
• Tetap Jaga Jarak Aman, Jalan Raya Pajajaran Malam Ini Ramai Lancar
Dilansir dari Kompas.com saat menelusuri kediaman Zohri, terlihat rumah yang sangat sederhana.
Dalam potret tampak pemandangan di dalam rumah Zohri dengan dinding ditutupi koran yang sudah lapuk.
Pun dengan kamar tidur Zohri yang lapuk, dengan dinding dari anyaman bambu dan kayu.
Atas keprihatinan tersebut, baru-baru ini, Hotman Paris mengungkapkan kesedihannya saat mengetahui kondisi rumah Zohri.
Oleh karenanya, Hotman Paris pun berjanji akan memberikan Zohri uang Rp 100 juta guna memperbaiki rumahnya di Lombok.
Selain mengutarakan niatannya, Hotman juga mengucapkan terima kasih kepada Zohri karena kebanggaan yang telah diberikannya.
Hal itu ia sampaikan melalui unggahan di akun Instagramnya, @hotmanparisofficial.
"Hai Zohri, terima kasih
Bangsa Indonesia mengucapkan terima kasih kepada kamu. Sudah 20 medali emas ternyata selama ini kau dapat. Tapi rumahmu masih seperti gubuk.
Setelah kau jadi juara, semua orang berlomba masuk tv.
Zohri, juara dunia lari 100 meter. Saya Hotman Paris akan menyumbang 100 juta untuk memperbaiki rumahmu. 100 juta akan saya kasih untuk memperbaiki rumahnya Zohri," ujar Hotman.
• Cristiano Ronaldo Pindah ke Juventus, Ini Tanggapan Luka Modric