TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konverensi pers yang digelar, mengatakan bahwa data terbaru korban meninggal ada 91 jiwa, Senin (6/8/2018).
Adapun 91 korban jiwa tersebut yakni warga negara Indonesia, sampai saat ini BNPB belum memperoleh data wisatawan asing yang manjadi korban.
Sutopo juga mengatakan bahwa 132 kali kejadian gempa susulan setelah gempa 7,0 SR yang guncang Lombok Utara dan Lombok Timur, NTB.
Sumber gempa yakni berasal dari lereng Gunung Rinjani, gempa terjadi dari flores sampai lombok.
• Begini Kondisi Celah Batu Tempat Hasni Disekap Dukun 15 Tahun, Ada Gundukan Tanah Mirip Kuburan
Meski pusat gempa berada di lereng Gunung Rinjani, namun tidak membangkitkan aktivitas peningkatan gunung rinjani.
Dampak gempa paling parah ada di lombok utara.
BNPB kirimkan 21 ton kebutuhan logistik, berupa kebutuhan sehari-hari untuk para pengungsi.
Sutopo juga menyampaikan, ahli waris bagi korban meninggal akan dapat santunan 15 juta, sementara bagi korban luka akan diberi bantuan 2,5 juta.
Dalam akun Twitternya @Sutopo_PN menuliskan proses evakuasi wisatawan domestik dan turis asing yang terkena dampak gempa.
"1.000 orang turis asing dan domestik dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno di Lombok Utara. Tidak korban jiwa dari wisatawan disana. Evakuasi menggunakan 3 kapal." tulis Sutopo.
• Begini Kondisi Celah Batu Tempat Hasni Disekap Dukun 15 Tahun, Ada Gundukan Tanah Mirip Kuburan
BNPB terus mendampingi Pemda, baik Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota terdampak. Penanganan darurat terus dilakukan.
BNPB bersama BPDB, TNI, Polri, Basarnas, Kementerian PU Pera, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian BUMN, SKPD, NGO, relawan dan lainnya terus melakukan penangan darurat.
(Tribun-Video.com/ Yulita Futty Hapsari)