Ini akibat saat menjelang menstruasi terjadi perubahan hormonal, utamanya adalah hormon estrogen dan progesteron.
Ketika tidak terjadi pembuahan, hormon progesteron akan menurun kadarnya, sehingga dinding rahim pun luruh dan terjadi menstruasi.
Selain itu, turunnya kadar progesteron ini menyebabkan tubuh menahan air sehingga bobot tubuh akan naik.
Akan tetapi, hal ini biasanya akan kembali normal setelah menstruasi selesai, dr. Sepriani Timurtini Limbong kepada KlikDokter.
Bahkan, ada pula perempuan yang berat badannya bisa naik hingga 4 kg saat periode pramenstruasi dan ovulasi.
Jika ini terjadi, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter untuk mengecek keseimbangan hormon.
• Cegah Kecanduan, Facebook dan Instagram Rilis Fitur Pengatur Waktu Activity Dashboard, Cobain Yuk!
3. Diet tinggi garam
Jika pola makan Anda banyak didominasi oleh makanan asin, ini dapat menimbulkan retensi air yang dapat memengaruhi angka timbangan.
Salah satu sifat garam adalah menahan air di dalam tubuh. Jika Anda mengonsumsi makanan asin dalam jumlah banyak dan tidak disertai dengan olahraga yang cukup di hari yang sama, maka peningkatan berat badan sangat mungkin terjadi.
Hal ini disebabkan oleh retensi air (akumulasi cairan dalam tubuh). Jika kondisi ini berlebihan dapat mengakibatkan pembengkakan di daerah perut, kaki, tumit, dan wajah.
• Bukan Karena Depresi Atau Masalah Kesehatan, Ternyata Ini Alasan Tubuh CL eks 2NE1 Semakin Gemuk
4. Adanya penyakit tertentu
Ada beberapa penyakit yang dapat meningkatkan berat badan seperti hipotiroidisme dan sindrom Cushing.
Penyakit hipotiroidisme memiliki gejala meningkatnya berat badan yang disertai pembengkakan di sekitar leher, sedangkan sindrom Cushing disebabkan oleh meningkatnya hormon kortisol dalam jangka waktu yang lama.
Orang yang menderita obesitas, diabetes mellitus, dan hipertensi akan memiliki peningkatan risiko terhadap sindrom.
• 6 Tips Panjang Umur dan Sehat Ala Orang Jepang Menurut Dr Shigeaki Hinohara
5. Pengobatan diabetes melitus