Ni Kadek Yuliani wanita asal Karangasem, Bali itu meninggal usai tertimpa reruntuhan bangunan ketika terjadi gempa.
Sang Kakak, Gede Angga menceritakan, saat gempa terjadi ia sedang bersama korban di dalam kamar kosan yang berlokasi diJalan Juwet Sari No 25 Banjar Kajeng, Pemogan.
Menurut, pada saat gempa semua panik termasuk ia dan juga adiknya.
Bahkan, sang Adik yang bermaksud menyelamatkan diri dengan berlari keluar kamar malah tewas tertimpa reruntuhan dinding kamar.
"Saat di depan pintu, tembok kamar kosan roboh," kata dia.
Saat kejadian, Gede sudah berusaha melindungi korban untuk melarang adiknya keluar namun gagal lantaran korban bersikeras untuk keluar kamar untuk menyelamatkan diri.
Nyawa korban pun tak tertolong meski sempat dilarikan ke rumah sakit.
Terpisah, menurut pemilik kos, Made Muryana (42), korban yang akrab disapa Yuli baru kos di tempatnya itu sekitar empat hingga lima bulan.
"Ngekos baru empat hingga lima bulan di sini. Kalau tidak salah dia kerja di Kuta," kata Muryana, Senin (6/8/2018) pagi.
Muryana menuturkan, 30 menit sebelum gempa, korban dapat menelepon pemilik rumah untuk meminjam bor.
"Setengah jam sebelum gempa dapat nelepon bapak saya, katanya mau minjem bor mau pasang kipas angin. Karena sudah malam, ayah saya bilang besok saja. Dia (korban) mengiyakan," imbuh Muryana.
Tidak jadi meminjam bor, Yuli meminjam palu di teman kos sebelahnya.
"Hingga ada gempa, menurut pengakuan tetangga kosnya, Yuli masih ketak ketok masang kipas. Lalu pas gempa tetangga kos meneriaki. Mungkin karena panik langsung lari. Kakaknya juga sudah memperingati dan memegang tangannya agar tidak lari. Tapi dia lari dan pas keluar tembok depan kos roboh," katanya.
Tembok yang roboh milik adik pemilik kos.
"Katanya hampir seluruh tubuhnya ditimbun tembok. Yang roboh ini tembok sambungan, jebol 5 batako," katanya.
(Tribun Bali)