Pileg 2019

Beda Partai dengan Pasangan, Caleg PSI Asal Sumatera Barat Ini Rela Putus Hubungan

Editor: Ardhi Sanjaya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Febri Wahyuni Sabran

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Febri Wahyuni Sabran, Calon Legislatif Daerah Pemilihan (DAPIL) Sumatera barat (Sumbar) II mengaku mengorbankan hubungannya untuk maju menjadi Calon Legislatif DPR RI.

Hal ini disampaikan dalam video yang di unggah oleh Official Akun Facebook Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada hari Rabu (29/8/2018).

Dalam video yang berdurasi 1 menit 23 detik itu ditayangkan para kader PSI yang berasal dari kalangan milenial, salah satunya adalah Febri Wahyuni Sabran.

Saat ditanya tentang apa yang sudah dikorbankan oleh para kader sejauh ini, Febri Wahyuni menjawab salah satunya adalah putus dari mantan yang beda partai.

“Banyak banget yang aku korbanin, salah satunya putus dari mantan aku yang beda partai,” ucap Febri Wahyuni.

Dalam video itu juga Febri Wahyuni juga mengatakan bahwa isu politik yang paling dekat dengan keseharian anak muda adalah isu pendidikan.

Menurutnya, masih banyak anak-anak muda yang tingkat pendidikannya terputus, sehingga pendidikan adalah hal yang harus diperjuangkan.

“Pendidikan, jadi pendidikan itu masih banyak anak-anak muda sekarang yang masih terputus pendidikannya dan harus kita perjuangkan,” tambah Febri Wahyuni.

“Jangan pernah menunda-nunda, lakukan sekarang, dan berani,” tegasnya lagi.

Febri Wahyuni juga berpesan untuk pada anak muda yang apatis untuk tidak pernah menunda-nunda, lakukan sekarang dan berani.

Selain itu, melalui akun Instagramnya, Febri juga menuliskan tentang pandangan politik hingga tujuannya maju menjadi anggota dewan.

"Bismillahirahmanirahim, Dengan Rahmat Allah yang Maha Pemurah dan Maha Pelindung.

InsyaAllah Saya Siap!!

#KERJAUNTUKPENGABDIAN

Mohon doa dan dukungannya, agar saya bisa masuk ke dalam Parlemen, dengan membawa berbagai program untuk kepentingan masyarakat Sumatera Barat tentunya, terkhusus untuk Sumbar Dapil 2.

Dengan majunya saya, saya ingin mendobrak stigma yg selama ini melekat di dalam masyarakat bahwa untuk menjadi seorang wakil rakyat tidak harus dengan modal uang Miliyaran, Gadis desa yang lahir di tepian danau Maninjau, tumbuh besar menjadi remaja yang sangat senang dengan tari tradisi di kota yang terkenal dengan sanjainya, kemudian belajar menimba ilmu dan mengasah diri di daerah pesisir bisa memberikan warna baru di dunia politik Sumbar.

Halaman
12

Berita Terkini