KPTB Tetap Tolak Revitalisasi Terminal Baranangsiang, Ini Alasannya

Penulis: Sachril Agustin Berutu
Editor: Yudhi Maulana Aditama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa yang tergabung dalam KPTB menggelar aksi demo menolak pembangunan mall dan hotel di Terminal Baranangsiang, Selasa (23/8/2016).

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Sachril Agustin Berutu

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TIMUR - Komunitas Pengurus Terminal Baranangsiang (KPTB) menginginkan agar terminal Baranangsiang tidak dialihfungsikan.

"Kami hanya ingin agar terminal Baranangsiang ini menjadi icon sejarah. Icon sejarah ini adalah suatu kebanggaan masyarakat Kota Bogor itu sendiri," kata Humas KPTB, Didi Ponidi, di terminal Baranangsiang, Senin (1/10/2018).

Ia menjelaskan, KPTB tidak ingin bila revitalisasi terminal Baranangsiang dimanfaatkan segelintir orang atau kelompok.

Didi pun menegaskan, pihaknya tidak ingin revitalisasi terminal akan mementingkan para pengusaha.

Hal ini diutarakannya karena akan mengganggu masyarakat dan pedagang kecil yang mencari hidup dan penghasilan dari terminal Baranangsiang ini.

"Kami sepakat dan setuju bila terminal Baranangsiang di renovasi. Tapi kami tidak ingin adanya pembangunan mal atau hotel. Kami ingin terminal Baranangsiang tetap menjadi terminal," lanjutnya.

Mengenai revitalisasi terminal Baranangsiang menjadi kawasan Transit Oriented Development (TOD), dikatakan Didi, mengacu Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) No. 8 Tahun 2011, terminal Baranangsiang akan tetap menjadi terminal sampai 2031 dan tidak dapat dialihfungsikan.

Sambung Didi, untuk TOD, dikatakannya, sudah ada statement dari Walikota Kota Bogor, Bima Arya.

"Kata beliau, masalah terminal Baranangsiang menjadi kawasan TOD itu masih dalam pembahasan dan belum ada suatu kesepakatan apa pun," imbuhnya.

KPTB, kata Didi, ingin kejelasan dan kepastian bila terminal Baranangsiang memang akan dijadikan kawasan TOD.

Komunikasi sendiri, katanya, Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) dan Pemerintah Daerah (Pemda) baru melakukan pembicaraan umum dengan KPTB, belum pembahasan secara real dan rinci.

"Kami pun selaku komunitas ingin kejelasan. Apabila pemerintah akan menjadikan terminal Baranangsiang menjadi TOD, kami ingin tau apa manfaatnya pembangunan TOD untuk masyarakat sekitar," imbuh Didi.

Berita Terkini