Pilpres 2019

Soal Orasi Mardani Ali, Ternyata Ini Orang Pertama di Asia Tenggara yang Berhasil ke Puncak Everest

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mardani Ali Sera (kanan), Mount Everest (kiri)

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pernyataan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera soal penakluk pertama Gunung Everest di Asia Tenggara jadi perbincangan.

Dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (12/10/2018), ia menyebut bahwa Prabowo dan timnya adalah orang pertama di Asia Tenggara yang berhasil mencapai Puncak Everest.

"Prabowo sudah membuktikan kualitasnya, 26 April 1997, ketika tidak ada satu orang pun dari Asia Tenggara yang mampu menaklukan Everest, Prabowo dengan tim kopasusnya mampu menaklukan gunung tertinggi di dunia. Itu ciri kepemimpinan utama. Prabowo punya kemampuan membereskan masalah," ujarnya dalam orasi di Mata Najwa tersebut.

Pernyataannya ada di video di bawah ini :

Rupanya, orasi Mardani Ali Sera soal Gunung Everest itu jadi perbincangan publik dan netizen di Twitter.

Kemudian yang menjadi perbincangan adalah soal klaim yang dinilai netizen tidak tepat.

Sebab, bukan tim Prabowo rupanya yang merupakan orang Asia Tenggara yang pertama kali mendaki puncak Everest.

Berdasarkan pencarian TribunnewsBogor.com di situs Everesthistory.com, orang pertama di Asia Tenggara yang berhasil mencapai puncak Everest yakni Clara Sumarwati pada tanggal 26 September 1996.

Ia berada di urutan ke 88 pada list tahun 1996.

Nama Clara Sumarwati sebagai pendaki Mount Everest Tahun 1996. (http://everesthistory.com)

Pun dilansir dari Wikipedia, wanita kelahiran Jogjakarta, 6 Juli 1967 itu juga mencatatkan diri sebagai pendaki gunung wanita dari Indonesia dan Asia Tenggara pertama yang berhasil mencapai puncak Everest pada tahun 1996.

Sebenarnya pendakian Everest tahun 1996 itu bukan ekspedisi Everest yang pertama bagi Clara.

Pada tahun 1994, ia bersama lima orang dari tim PPGAD (Perkumpulan Pendaki Gunung Angkatan Darat) berangkat tetapi hanya mampu mencapai ketinggian 7.000 meter karena terhadang kondisi medan yang teramat sulit dan berbahaya di jalur sebelah selatan Pegunungan Himalaya (lazim disebut South Col).

Kegagalan mencapai puncak ini justru membuat Clara Sumarwati semakin penasaran dan bercita-cita untuk mengibarkan Merah-Putih di puncak Everest pada 17 Agustus 1995, tepat 50 tahun Indonesia merdeka.

Sebanyak 12 perusahaan ia hubungi waktu itu untuk mendapatkan sponsor.

Halaman
1234

Berita Terkini