TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Polisi hingga saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kasus mayat dalam drum dengan korban atasnama Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi.
Seperti diketahui, mayat Dufi ditemukan warga disekitaran kawasan Industri Kembang Kuning, Kecamatan Klpanunggal, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.
Korban Dufi diduga tewas dibunuh dan jasadnya dimasukan ke dalam drum plastik warna biru oleh pelaku.
Sebelumnya, polisi telah menangkap dua orang tersangka yakni pasangan suami istri yang diduga telah menghabisi nyawa Dufi.
Keduanya masih menjalani pemeriksaan secara intensif oleh aparat kepolisian Polres Bogor.
• Pelaku Pembunuh Dufi Menunggak Sewa Kontrakan 2 Bulan, Pemilik : Kalau Bayar Suka Telat
Dari hasil penyelidikan sementara yang diperoleh polisi, pelaku dan korban diduga saling kenal.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan di dalam drum di Kabupaten Bogor, Dufi mengenal para pelaku.
Hal itu diketahui usai memeriksa terduga pelaku pembunuhan yang merupakan pasangan suami-istri.
"Bahwa korban sudah menjalin hubungan interaksi komunikasi dengan para tersangka," ujar Dedi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (23/11/2018) melansir Tribunnews.com.
Keberadaan Dufi di rumah kontrakan terduga pelaku pembunuhan tersebut sebut Dedi atas niat dari yang bersangkutan sendiri.
Pelaku yakni Nurhadi pun mempersilahkan Dufi untuk bertandang ke kontrakannya sesuai keinginannya.
"Kemudian korban sudah kontak dulu sama tersangka (Nurhadi) mau ke kontrakan.
• Misteri Kematian Dufi Mulai Terkuak, Ada Tulisan di Kontrakan, Korban dan Tersangka Saling Kenal?
Namun, saat bertamu itulah muncul niat jahat dari pelaku lantaran barang-barang berharga yang dibawa oleh almarhum.
Anggapan pelaku, almarhum Dufi sebagai orang yang berada atau kaya juga menjadi alasan Nurhadi melakukan pembunuhan.
"Karena korban membawa barang-barang ada laptop, handphone, dan dipersepsikan tersangka Nurhadi, korban adalah orang yang berada karena membawa barang berharga. Akhirnya langsung dihajar pakai benda tajam," kata Dedi.