Harusnya lembaga2 spt ini membubarkan diri ketika hasil survei mrk meleset jauh.
@DennyJA_WORLD @yunartowijaya" tulis akun Twitter Fadli Zon yang sudah bercentang biru.
Di bawahnya, Yunarto Wijaya membalas cuitan Fadli Zon.
Yunarto Wijaya mempertanyakan soal hasil survey di tahun sebelumnya, seperti tahun 2005 dan 2014.
Yunarto Wijaya juga membandingkan dengan hasil quick count yang salah.
Malah, Yunarto Wijaya juga meminta pada Fadli Zon untuk memeriksa ulang intelektualitas dirinya.
Berikut ini balasan lengkap Yunarto Wijaya :
"Lalu ribuan hasil survei pilkada lain dr 2005 gimana? pilpres 2014 gimana?
Kalo quick count yg terbukti menipu (bukan salah) anda percaya?
Coba check dulu intelektualitas anda yg sudah usang jangan2?" tulis akun Yunarto Wijaya.
• Habib Rizieq Shihab Sebut Bohong Ditahan Hanya Menginap, Yunarto Wijaya: Pelajaran Logika Dasar
• Habib Rizieq Bilang Tak Ditahan Hanya Diminta Menginap, Yunarto Wijaya : Pelajaran Logika Dasar
• Fadli Zon Sebut Ada Intel Dibalik Kasus Bendera di Rumah Habib Rizieq, Yunarto Wijaya Singgung Drama
'
• Faldi Zon Dapat Pengaduan dari Keluarga Habib Rizieq, Yunarto Wijaya Ingatkan Kasus Ratna
Akun Twitter Yunarto Wijaya juga kembali melanjutkan, dirinya masih menunggu pernyataan atau surat resmi dari Partai Gerindra untuk melarang penggunaan survey tatap muka yang dianggap Fadli Zon sudah usang.
"Saya menunggu keberanian pernyataan/surat resmi dari @Gerindra berdasar saran dari @fadlizon untuk melarang penggunaan survei tatap muka yang dianggap usang...
Bagus kok buat dialektika keilmuan kalau betul berani..." tulis akun Yunarto Wijaya.
LSI Denny JA telah mengeluarkan rilis survei terbaru pada November 2018.
Berdasarkan survei yang dilakukan dari tanggal 10 hingga 19 November 2018 tersebut, pasangan pilpre Joko Widodo-Maruf Amin unggul dengan elektabilitas 53,2 persen.