Rocky Gerung Buka Alasan Tak Mengkritik Prabowo : Ngapain Saya Kritik Orang yang Tidak Berprestasi

Penulis: Sanjaya Ardhi
Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rocky Gerung bicara alasan mengapa tidak mengkritik Prabowo

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pengamat Politik Rocky Gerung menyebut bahwa capres nomor urut 02 Prabowo Subianto tak memiliki prestasi.

Hal itu membuat Rocky Gerung tidak mengkritisi Prabowo.

Oleh karenanya Rocky Gerung lebih memilih untuk mengkritik capres nomor urut 01 Jokowi.

Rocky Gerung diberi kesempatan untuk bicara di Indonesia Lawters Club (ILC) pasca Reuni 212.

Rocky Gerung sempat menyayangkan sejumlah media massa yang terkesan enggan untuk memberitakan Reuni 212.

Padahal menurut Rocky Gerung Reuni 212 menjadi satu momen.

"Kita diingatkan bahwa Reuni 212 itu sesuatu yang memang sebut saja momennya memang 2016, tapi kemudian dia menjadi monumen dipindah dari momen menjadi monumen," kata Rocky Gerung di ILC pasca Reuni 212

Bahkan Rocky Gerung juga menyebut Reuni 212 jadi satu momentum reuni akal sehat.

"Itu soalnya, karena itu saya sebut bahwa 212 itu lepas dari segala macam interpretasi, itu adalah satu reuni akal sehat. Kalau bukan karena akal sehat, itu ada orang iseng ngasih komando, selesai itu istana di depan, berantakan itu Jakarta."

"Jadi ada kepemimpinan intelektual, ketertiban orang percaya bahwa ide bisa menghasilkan perubahan, ide itu diperlihatkan oleh jumlah, ide yang menjadi jumlah dia berubah dari kuantitas menjadi kualitas," ujar Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung dengan kualitas Reuni 212 sepatutnya sudah tak ada lagi perdebatan mengenai jumlah massa yang datang.

Karena masyarakat cenderung mengingat kualitas acara dibanding jumlah.

Kata Psikiater di ILC : Pak Fahri Hamzah Ini Hatinya Baik, Tapi Mulutnya Celaka

Soal Status WhatsApp Farhat Abbas di ILC, Penasihat GNPF: Anak Kecil Juga Tak Boleh Bicara Begitu

ILC Tidak Tayang - Mahfud MD Sudah Siap Buka-bukaan Soal Insiden Saat Deklarasi #2019GantiPresiden

Rocky Gerung juga mengatakan apabila Reuni 212 tak perlu lagi dilakukan, maka begitu juga dengan perayaan kemerdekaan 17 Agustus.

"lucunya orang berhitung tentang jumlah, orang ribut kan, jadi ngapain bicara jumlah kalau dia sudah menjadi kualitas, tentang protes ketidakadilan, soal agama disitu dengan sendirinya, kalau satu kali reuni ya sudah, kalau begitu jangan rayakan 17 Agustus kan Belanda udah pergi kan, coba otaknya dibikin agak waras," kata Rocky Gerung.

Pengamat Politik Boni Hargens menginterupsi pernyataan Rocky Gerung.

Halaman
123

Berita Terkini