Sudjiwo Tedjo : Menjelek-jelekan Jokowi Sama dengan Menjelek-jelekan KPU
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Budayawan Sudjiwo Tedjo menuliskan, orang yang menjelek-jelekan Jokowi sama dengan menjelek-jelekan KPU.
Hal itu disampaikan Sudjiwo Tedjo di akun Twitter miliknya, @sudjiwotedjo, Senin (28/1/2019) siang.
Pada postingannya itu, tak hanya Jokowi, ia juga menyebut bahwa orang yang menjelek-jelekan Prabowo Subianto juga sama dengan menjelek-jelekan KPU.
Hal itu sepertinya ditweet Sudjiwo Tedjo karena banyaknya tingkah pendukung yang saling mengejek bahkan menjelek-jelekan capres lawan.
Untuk itu menurutnya, orang yang menjelek-jelekan Jokowi dan Prabowo berarti menjelekkan KPU juga.
Sebab, syarat pencalonan capres ke KPU sudah dilakukan kedua kubu.
Jika masih dijelek-jelekan, itu artinya orang tersebut menjelekkan KPU, karena kedua kubu sudah memenuhi syarat yang diajukan.
Kemudian jika ada yang menjelek-jelekan KPU, kata dia, itu artinya orang tersebut menjelek-jelekan DPR yang mengesahkan KPU.
Sebab, KPU disahkan atas rapat dan perbincangan panjang di DPR.
Kemudian, jika ada yang menjelekkan DPR, itu artinya menjelek-jelekan rakyat yang memilihnya.
Akhir dari tweet-nya itu, artinya jika ada yang menjelek-jelekan Jokowi atau Prabowo, ujung-ujungnya yang paling berdampak adalah rakyat itu sendiri.
• Video Sesaat Setelah Bus Bima Suci Kecelakaan di Tol Cipularang, Pria Berjalan dengan Wajah Terluka
• Disemprot Azriel Karena Hobi Makan, Ashanty: Jahat Nyelekit Banget, Ini Bundamu Lho
Ini cuitannya :
"Menjelek2kan Jokowi = menjelek2kan KPU yang syarat2 pencalonannya udah dipenuhi oleh Jokowi.
Begitu juga menjelek2kan Prabowo yang sudah memenuhi syarat2 KPU.
Menjelek2kan KPU = menjelek2kan DPR yg mengesahkan KPU.
Menjelek2kan DPR = menjelek2kan Rakyat yg memilihnya. Lanjut ___?"
Tolak Najwa Shihab dan Karni Ilyas
Keberadaan moderator dalam debat capres dianggap menjadi penentu keseruan jalannya debat.
Sejumlah nama pun bermunculan dari presenter Najwa Shihab hingga Karni Ilyas untuk menjadi calon moderator debat capres berikutnya.
Rupanya hal itu mendapat protes keras dari Budayawan Sudjiwo Tedjo soal penunjukkan moderator debat.
Hal ini diungkapkan Sudjiwo Tedjo melalui akun twitter pribadinya @Sudjiwotedjo, Kamis (24/1/2019).
Ia mengatakan bahwa dirinya tak setuju jika pembawa acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas menjadi moderator debat capres.
• Kronologi Bus Bima Suci Kecelakaan di Tol Cipularang, 7 Orang Tewas
• Aksi Baim Wong Jadi Orang Gila dan Hadiahkan Uang pada Penjual Pisang Jadi Perbincangan di Malaysia
Menurutnya, Karni Ilyas yang dianggap sebagai sahabatnya itu memiliki kecenderungan memilih pasangan calon tertentu di Pilpres 2019 nanti.
Budayawan yang sering tampil di ILC ini juga menyamakan Karni Ilyas dengan wartawan Najwa Shihab yang juga memiliki kecenderungan politik.
"Dengan segala hormat, saya tidak setuju uda Karni Ilyas dijadikan moderator Debat Capres oleh @KPU_ID .
Bagi saya, sohib sekaligus senior saya ini terkesan punya inklinasi politik terhadap salah satu Capres, sama halnya Nana (Najwa Shihab).
Demikian twit ini saya tulis mungkin dgn agak berkaca-kaca," tulis Sudjiwo Tedjo.
Di twitt-nya yang lain, Sudjiwo Tedjo kembali menegaskan bahwa baik Karni Ilyas maupun Najwa Shihab bukannya tidak pantas menjadi moderator debat capres.
Menurutnya, keduanya pun belum tentu bersedia jika ditunjuk jadi moderator debat Capres.
"Istilah “tidak pantas” menurutku kurang tepat untuk kaliber mereka ...
karena Uda Karni maupun Nana juga belum tentu bersedia jadi moderator Debat Capres Cuk," kata Sudjiwo Tedjo.
Karni Ilyas juga sempat memberikan jawaban saat dirinya juga santer diisukan jadi moderator debat perdana lalu.
Awalnya, Karni Ilyas menuliskan cuitan soal usulan agar dirinya menjadi moderator dalam debat Pilpres 2019.
Karni Ilyas menanggapi seorang netizen yang meminta agar moderator yang telah dipilih oleh KPU yakni Ira Koesno diganti dengan Karni Ilyas.
Namun, Karni Ilyas menolak untuk menjadi moderator debat capres dengan alasan debat itu merupakan hajatan besar yang harus dibawakan moderator yang lebih muda, pintar dan cekatan.
"Jangan. Jangan saya yg menjadi moderator Debat Capres dan Cawapres 2019.
Hajatan yg sebesar itu sebaiknya dibawakan oleh moderator yg lebih muda, pintar, dan cekatan.
Saya sungguh berharap KPU tidak menunjuk saya.
Saya mohon maaf untuk yg minta saya jadi moderator," tulis Karni Ilyas melalui akun Twitternya, @karniilyas, Sabtu (29/12/2018).