TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Budayawan Sudjiwo Tedjo membandingkan pernyataan Prabowo Subianto dengan Soemitro Djojohadikoesoemo soal kebocoran anggaran.
Menurut Sudjiwo Tedjo, ayah Prabowo Subianto juga pernah mengeluarkan pernyataan soal kebocoran anggaran.
Sudjiwo Tedjo mengatakan saat itu ayah Prabowo Subianto Soemitro Djojohadikoesoemo menyatakaan kebocoran anggaran sebesar 30 persen.
Setelah Soemitro Djojohadikoesoemo, lanjut Sudjiwo Tedjo, Presiden Soeharto lengser dari kursi jabatannya,
Kini, Prabowo kembali mengeluarkan pernyataan serupa dengan sang ayah, Soemitro Djojohadikoesoemo.
Meski angkanya tak serupa, Sudjiwo Tedjo melontarkan pertanyaan akan nasib dari Presiden Jokowi.
Diketahui bersama Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam acara HUT ke 20 KSPI di SPorts Mall Gading, Jakarta beberapa waktu lalu.
Prabowo Subianto mengatakn kebocoran anggaran bisa dalam berbagai macam bentuk.
Satu diantaranya karena ada penggelembungan anggaran pada sebuah proyek.
• Demokrat Nilai Prabowo Kurang Bijaksana karena Turut Kritik SBY
• BPN Prabowo-Sandi Akui Kalah Total Dalam Perhatian Media, Rosi Beri Bantahan Saat Bahas Soal 212
Menurut Prabowo Subianto, kebocoran anggaran itu dipicu perilaku korup yang menyasara proyek-proyek pembangunan yang saat ini masih dilakukan.
"Proyek yang harganya 100 dibilang 150. Itu namanya apa, penggembungan, namanya mark up. Harga 100 dia tulis 150. Bayangkan, jembatan harga 100 ditulis 150. Dan ini terjadi terus-menerus. Kita harus objektif masalah ini sudah jalan lama. Ini harus kita hentikan dan kurangi," jelasnya.
Prabowo Subianto memperkirakan terjadi kebocoran anggaran hingga 25 persen atau sekitar Rp 500 Triliun.
Angka tersebut hamnpir sama dengan yang dinyatakan oleh ayah Prabowo Subianto.
Ayah Prabowo Subianto mengatakan kebocoran anggaran mencapai 30 persen.
Setelah ayah Prabowo Subianto menyatakan kebocoran anggaaran, Presiden Soeharto lengser dari kursi jabatannya,
• Tanggapi Pernyataan Prabowo Soal Kebocoran Anggaran, Kubu Jokowi Jawab Kebocoran Pencalegan
Sudjiwo Tedjo kini mempertanyakan nasib Presiden Jokowi setelah Prabowo Subianto menyatakan adanya kebocoran anggaran sebesar 25 persen.
"Dulu ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo yg dikenal sbg Begawan Ekonomi bilang dana pembangunan bocor 30 %, kemudian Pak Harto lengser.
Kini Prabowo bilang bocornya 25 %, apa Jokowi akan lengser?
Kita bs berkehendak Ya/Tidak. Bebas.
Toh yg akan berlaku hanyalah kehendak Tuhan" tulis akun Twitter Sudjiwo Tedjo.
• Tanggapi Polemik Propaganda Rusia, Sudjiwo Tedjo Sarankan Cari Cara Lain Cek Jokowi Salah/Tidak
Sudjiwo Tedjo melanjutkan bahwa Jusuf Kalla juga mengakui kebocoran anggaran tersebut.
Menurut Sudjiwo Tedjo, angka yang diungkap oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, tak sebesar seperti yang diucap Prabowo Subianto.
"Ya adalah. Mana ada negara gak bocor. Santai aja.
Pak JK dikabarkan juga mengakui kebocoran itu.
Tapi angkanya gak sampai 25 % sptyang dilansir Pak Prabowo. Santai aja" tulis Sudjiwo Tedjo
• Sudjiwo Tedjo Protes Keras Nama Karni Ilyas & Najwa Shihab Jadi Moderator Debat Capres,Ini Alasannya
Jusuf Kalla memang membantah pernyataan Prabowo Subianto bahwa kebocoran mencapai 25 persen.
Jusuf Kalla mengakui bahwa kebocoran anggaran memang ada.
Namun, Jusuf Kalla meyakini angka kebocoran anggaran tersebut tak mencapai 25 persen.
"Iya tentu lah (ada kebocoran). Itu ternyata banyak (pejabat) masuk KPK kan. Tapi tidak semua, jangan disamaratakan. Ada yang bersih ada yang enggak. Tidak semua, tidak benar itu diratakan 25 persen," ujar Kalla saat ditemui di Markas Pusat PMI, Jakarta, Jumat (8/2/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.
Jusuf Kalla mengatakan, biasanya kebocoran anggaran terjadi di sektor pembangunan.
Namun, Jusuf Kalla memastikan di sektor lain seperti gaji pegawai dan subsidi, tak ada yang bocor.
• Najwa Shihab Diusulkan Jadi Moderator Debat Pilpres, Sudjiwo Tedjo : Terkesan ke Salah Satu Capres
Jusuf Kalla menambahkan, saat ini korupsi anggaran pun sulit lantaran kinerja KPK yang semakin baik dalam hal penindakan.
"Apa lagi sudah banyak yang ditangkap sehingga orang takut. Hanya betul-betul yang korupsi sekarang ini pemberani yang tidak takut ditindak. Menteri aja sembilan yang ditangkap, bupati 120, gubernur 19. Ada negara seperti itu enggak?" ujar Kalla.
"Coba tunjukan satu negara yang anggota DPR-nya ada 40 ditangkap, yang kepala daerahnya 100 lebih, yang menterinya sembilan ditangkap. Coba cari negara yang ada seperti itu. Jadi memang ada korupsi tapi kita tegakan (hukum) juga sangat keras," kata Jusuf Kalla soal kebocoran anggaran.