Menurutnya, pertanyaan jebakan yang dilakukan Jokowi itu adalah cara yang culas untuk menjatuhkan lawan.
Yakni dengan memberikan pertanyaan menjebak dengan istilah yang kurang populer.
Istilah kurang populer yang ia maksud yakni unicorn, yang beberapa waktu lalu sempat ramai dibicarakan usai cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky jadi viral.
Bahkan menurut Said Didu, hal itu juga pernah dilakukan Jokowi di debat 2014.
"Membikin pertanyaan menjebak dg istilah yg kurang populer adalah cara CULAS menjatuhkan lawan.
Pada debat 2014 pak Jokowi buat pertanyaan dari singkatan TPID.
Thn ini buat pertanyaan unicorn dg bacaan yg tdk jelas utk menjebak - untung pak prabowo tahu," tulisnya.
Rupanya, cuitan Said Didu itu ditanggapi oleh politisi PSI, Tsamara Amany.
Menurut Tsamara Amany, unicorn merupakan istilah yang sangat populer dan seharusnya diketahui oleh para capres.
• Mama Rieta Bongkar Sikap Buruk Nagita, Tak Sangka Pacaran Diam-diam : Aku Pikir Dia Ga Bisa Bohong
• Video CCTV Detik-detik Ledakan saat Nobar Debat Capres 2019, Meledak Usai Mobil Putih Berhenti
Bahkan ia menyebut, kalau Prabowo Subianto tak tahu, sebaiknya tidak menyalahkan Jokowi yang memberikan pertanyaan.
"Unicorn itu istilah yang sangat populer Pak.
Kalau memang Pak Prabowo tidak tahu, jangan salahkan yang bertanya," tulisnya.
Prabowo Subianto Tak Paham Unicorn?
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto menilai Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto tidak paham istilah "unicorn" ketika mendapat pertanyaan dari Calon Presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo dalam debat Capres 2019 putaran kedua.
"Gawat, Prabowo tidak paham kebijakan infrastruktur Unicorn. Kepemimpinan tanpa pemahaman visi Industri 4.0 ditinggal generasi milenial," kata Hasto dalam rilis yang diterima Kompas.com, di Jakarta, Minggu (18/2/2019).