"Jadi pada posisi ini saya ingin meyakinkan dan memastikan teman-teman. Saya sudah dua kali menjadi menteri dan proses recrutimen open bidding, assessment , itu dilakukan oleh orang yang memang memiliki kredibilitas di bidangnya," tegas Khofifah.
Dengan begitu ia juga meyakini bahwa hal ini juga yang dilakukan di kementerian era Presiden Jokowi, bahwa posisi eselon satu dan dua, perekrutannya selalu dilakukan dengan sistem assessment. Yang kemudian baru dilakukan pengambilan keputusan.
Terkait namanya yang disebut berperan dalam memberikan rekomendasi pada Romny untuk Haris Hasanuddin agar bisa menjabat sebagai Kakanwil Kemenag Jawa Timur, dikatakan Khofifah agak tidak masuk akal.
Sebagai gubernur, menurut Khofifah dirinya bukan dalam posisi yang penting untuk tahu jika sedang ada proses lelang jabatan di Kemenag.
"Saya tidak pada posisi yang punya kepentingan untuk tahu. Untuk tahu saja saya tidak ada kepentingan untuk itu. Apalagi panselnya siapa dan seterusnya. Itu otoritas dari masing-masing kementerian," tegas Khofifah.
• Disindir Andi Arief Karena Hadiri Apel Kebangsaan,Mahfud MD: Tak Ada Kampanye atau Yel-yel Kebencian
• Tetapkan Plt Ketum Pengganti Romahurmuziy, PPP Akan Gelar Rakernas Besok Malam
Dibela Mahfud MD
Gubernur Khofifah merespon cuitan Mahfud MD yang seolah membelanya atas tudingan Romahurmuziy, Sabtu (23/3/2019).
Seperti diketahui, Rommy membantah tidak terkait dalam kasusjual beli jabatan Kemenag Jatim.
Kepada awak media, Romahurmuziy mengaku hanya meneruskan rekomendasi dari Gubernur Khofifah dan Kiai Asep Saifuddin Chalim.
Sontak, tudingan Romahurmuziy kepada Khofifah dan Kiai Asep pun menuai komentar.
Bahkan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD pun memberikan tanggapan terkait tudingan tersebut.
Sebagaimana diketahui, melalui akun pribadinya @mohmahfudmd, Machfud MD ikut menanggapi terseretnya nama dua tokoh Jawa Timur, yaitu Khofifah dan Kiai Asep Syaifuddin Chalim, oleh tersangka KPKuntuk kasus jual beli jabatan di lingkungn Kemenag, Romahurmuziy.
Dalam cuitannya, Machfud MD menuliskan.
"Merekomendasi orng tak selalu ada korupsinya. Sy jg pernah merekomendasi atau menerima rekomendasi utk mempertimbangkan penempatan orang. Itu boleh sj.
Tinggallah, ada korupsinya atau tdk. Mnrt sy Khofifah dan K. Asep merekom biasa sj. @KPK_RI tahu cara memilah, takkan sembrono," cuit Mahfud MD.
• Tya Ariestya Dikira Dicopet saat Asyik Ngobrol Dengan Nagita Slavina, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya
• Hadir di Acara yang Sama, Ini Beda Kesibukan Nagita Slavina dan Ayu Ting Ting, Gigi Diserbu Fans !