Meski Pelaku Pengeroyokan Audrey Masih Di Bawah Umur, Tetap Tak Bisa Lepas dari Jerat Hukum

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pelaku dugaan penyeroyokan siswi SMP Pontianak, tak bisa berlindung dari jerat hukum hanya karena berstatus anak-anak.

Hukum Indonesia sudah mengatur semuanya mengenai cara menangani kasus kejahatan yang dilakukan anak-anak atau mereka yang belum cukup umur.

Hal itu disampaikan Gubernur Kalbar, Sutarmidji terkait dugaan pengeroyokan siswi SMP Pontianak yang diduga dilakukan siswi SMA Pontianak.

Sutarmidji menegaskan, pelaku harus bertanggungjawab atas perbuatan yang telah dilakukan.

Apalagi yang terjadi, menurutnya termasuk dalam kategori penculikan.

"Saya minta kasus ini tetap dilakukan proses hukum, karena ini terencana," tegasnya Sutarmidji.

"Ini bisa masuk kategori penculikan. Ini sudah tidak dapat ditoleransi. Memang di bawah umur tapi dari sisi korban juga harus diperhatikan," lanjutnya.

Sutarmidji menyampaikan, jika karena berstatus anak-anak lalu tindak pidananya dikesampingkan, maka akan berdampak buruk di masa depan.

"Kalau selalu berlindung karena pelaku dibawah umur, suatu saat akan banyak kejahatan yang dilakukan anak di bawah umur atas perintah orang dewasa," ujarnya.

• Kronologi Lengkap Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA, Kepala Dibenturkan Hingga Korban Muntah Kuning

• Siswi SMP Menangis Saat Video Call dengan Selebgram Ini, Sindir Orang yang Fokus Menghujat Pelaku

• Pengeroyok Audrey Posting Boomerang di Kantor Polisi, Jerinx : Sita Atau Bakar Semua Rumah Mewahnya

Ifan Seventeen Jenguk Siswi SMP yang Dikeroyok, Buat Audrey Tersenyum 'Kamu Pembela Seluruh Anak'

Seolah tergerak hatinya saat mendengar kasus pengeroyokan siswi SMP oleh 12 siswi SMA di Pontianak, Ifan Seventeen pun berinisiatif untuk menjenguk sang korban.

Peristiwa nahas yang menimpa AU (14) alias Audrey tampaknya ikut menyita perhatian Ifan Seventeen.

Karenanya, hari ini, Rabu (10/4/2019), Ifan Seventeen pun diketahui menjenguk Audrey di rumah sakit Pontianak.

Kunjungan Ifan Seventeen itu rupanya ia lakukan guna menguatkan mental Audrey selepas penganiayaan terjadi kepadanya.

Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan pengeroyokan yang dialami Audrey ini menyita perhatian publik.