Karena itu, kita harus menyatakan dengan jujur bahwa PSI belum bisa lolos ke senayan. 2 % berarti ada sekitar 3 juta orang yang menaruh harapan kepada PSI.
Saya ucapkan kepada bro dan sist terima kasih karena telah percaya pada kami. Kami tidak akan berhenti di sini. Kami akan berjuang untuk bro dan sist di luar parlemen.
Saya tahu bahwa kita semua ingin perubahan di DPR. Tidak ada yang berubah. Tidak ada perjuangan yang sia-sia. Suara kalian berharga.
Kekalahan di Pileg kali ini bukan berarti hentian atas perjuangan kita. Kita akan kembali lebih kuat. Kita akan terus berjuang di luar parlemen. Jangan khawatir, kita akan terus bersama," ucap Tsamara Amany.
• UPDATE Terkini Hasil Real Count Sementara Pilpres 2019 : Jokowi-Maruf 60,11 % Prabowo-Sandi 39,89 %
• KPU : Peserta Pemilu Tak Klaim Kemenangan Sebelum Ada Hasil Resmi
Unggahan berupa tanggapan dari Tsamara Amany itu rupanya ikut menarik perhatian Muhaimin Iskandar.
Politikus yang karib disapa Cak Imin itu pun lantas melayangkan ajakan kepada Tsamara Amany.
Melalui cuitannya, Cak Imin tampak mengajak Tsamara Amany untuk masuk ke partainya.
"Ayo masuk PKB aja @TsamaraDKI," tulis Cak Imin seraya menandai akun Tsamara Amany.
PSI Gagal Lolos ke Senayan, Tsamara Amany Berencana Sekolah Lagi
Suasana haru menyelimuti seluruh kader, pengurus, dan para Caleg dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Pasalnya, berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survey, partai tersebut tidak lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold.
Hasil survei menyebut, perolehan suara PSI hanya berkisar di angka dua persen, sementara ambang batas parlemen sendiri sebesar empat persen.
Sontak hal ini membuat kecewa seluruh kader, pengurus dan para Caleg partai tersebut.
Seperti yang dialami oleh Caleg DPR RI Dapil Jakarta II Tsamara Amany Alatas, ia tak kuasa meneteskan air mata usai PSI mengaku kalah dalam pertarungan Pemilu 2019.
Bahkan, sejumlah rekan dan kerabat dekatnya harus memeluknya sambil membisikan kata-kata penyemangat kepada wanita lulusan S1 bidang ilmu komunikasi Universitas Paramadina ini.