TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon banjir ucapan syukur dari pengguna media sosial Twitter.
Pasalnya Fadli Zon disebut-sebut tak lolos ke Senayan.
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, kemudian mengungkapkan fakta lain.
Hal tersebut disampaikan Yunarto Wijaya di akun Twitter pribadinya pada Senin (22/4/2019).
Awalnya ada netizen mengucapkan syukur karena menganggap Fadli Zon gagal melenggang ke DPR RI.
Yunarto Wijaya lantas menanggapi kicauan tersebut.
Ia mengatakan Fadli Zon justru memperoleh suara tertinggi di daerah pemilihannya (dapil).
• Fadli Zon: Sandiaga Uno Itu Wakil Presiden, Kok Jadi Wagub?
• Fadli Zon Tanggapi Adanya Kecurangan di Surabaya : Harusnya Pemungutan Suara Ulang Seluruh Indonesia
• Fadli Zon Sebut Sandiaga Uno Belum Tentu Datang ke Acara Syukuran Kemenangan
"Fadli Zon suara tertinggi kok.. ayo berbuat adil dimulai dgn menjadi objektif..." tulis Yunarto Wijaya.
Penelusuran TribunJakarta.com politikus Partai Gerindra itu berada di Dapil Jawa Barat V meliputi Kapubaten Bogor.
Yunarto Wijaya juga mengatakan beredar isu yang menyebut Fadli Zon, Ferdinand Hutahaean ( Demokrat), dan Faldo Maldini ( PAN) gagal ke Senayan.
Sepengetahuan Yunarto Wijaya, Fadli Zon justru memiliki suara tertinggi di dapilnya.
• Sang Kakak Didesak Jedar Ceritakan Masa Kecilnya, Nia Ramadhani Nangis: Jangan Diceritain di Sini
• Luna Maya Video Call Tengah Malam Pamer Pacar Baru, Sang Sahabat Dibuat Terpingkal Lihat Sosoknya
Sedangkan Ferdinand Hutahahean dan Faldo Maldini belum diketahui nasibnya.
"Viral beredar: Fadli Zon, Ferdinand Hutahean & Faldo Maldini gak lolos dpr...
Yang saya tau Fadli suara tertinggi di dapil itu, dua yg lain memang berat kalo liat survei..." tulis Yunarto Wijaya.
• Rocky Gerung Bahas Data dan Sikap Akademis, Gus Nadir : Logika Sama Lo Gila Itu Bedanya Tipis
• Hasil Akhir Pilpres 2019, Sudjiwo Tedjo: Ibarat Istri Dapat Buku Nikah atau Selingkuhan Dapat Cinta
Yunarto Wijaya lantas meminta followersnya untuk bersikap objektif saat melihat kenyataan yang ada.
"Ayo objektif melihat realita, terlepas gak sesuai dengan keinginan kita..." tulis Yunarto Wijaya.