Dalam pidatonya, Eggi Sudjana memaparkan soal kecurangan pemilu yang terjadi.
Eggi Sudjana juga membahas soal people power, yang merupakan hasil reaksi dari kecurangan yang terakumulasi.
Meski begitu, Eggi Sudjana juga sempat menyinggung agar persatuan Indonesia tetap terjaga.
Berikut transkrip lengkap Pidato Eggi Sudjana soal people power :
"Dalam posisi sekarang saya penasihat dari Persudaraan Alumni 212. Dalam kontek analisis, kalau 22014 itu Prabowo dikalahkan dengan 8 juta suara, itu sebenarnya sudah diatasi ketika 2016 sampai kemarin 2018 ada alumni 212 bisa mengumpulkan 13 juta orang di Monas.
Artinya 8 juta itu sudah tidak ada apa-apanya.
Yang kedua, kita semua menjadi saksi setiap Prabowo datang ke daerah atau pun dimanapun beliau kampanye, tidak ada yang sepi.
tapi kita bisa tunjukan katika Jokowi datang ke tempat kampanye, masih banyak yang sepi.
Maka ini anomali, tidak mungkin kesepian dari konteks yang dia datang untuk kampanye, itu menjadi menang. tidak mungkin anomali dimana.
Oleh karena itu, jika temuan-temuan kecurangan ini semakin terang benderang, dan kemarin saya ke malaysia sudah jelas terang benderang sebelum pemilu sudah dicoblos, itu bukan curang lagi, perbuatan haram dalam kontek pemilu.
Maka jika terus kecurangan itu diakumulasi, saya dengar tadi Insyaallah setelah jam 7 atau 8 akan diumumkan resmi apakah betul ada kecurangan yang serius, maka analisis yang sudah dilakukan oleh pemimpin kita juga bapak Profesor Amien Rais, kekuatan people power itu mesti dilakukan.
Setuju?berani? berani?
Kalau people power itu terjadi, kita tidak perlu lagi mengikuti kontek2 tahapan karena ini sudah kedaualatan rakyat, bahkan ini mungkin cara dari Allah untuk mempercepat Prabowo dilantik, tak perlu tunggu 20 oktober.
Inilah kekuatan people power. Papi kita tetap berharap tetap persatuan Indonesia harus dijaga tidak boleh kita pecah antar bangsa ini, yang bikin brengsek elit-elit saja"
Berikut video lengkapnya :