Ini Video dan Pidato Lengkap Eggi Sudjana Bicara Soal People Power, Sempat Singgung Soal Persatuan

Penulis: yudhi Maulana
Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eggi Sudjana ditetapkan sebagai tersangka dugaan makar soal ajakan people power

Ini Video dan Pidato Lengkap Eggi Sudjana Bicara Soal People Power, Sempat Singgung Soal Persatuan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Penasihat Persaudaraan Alumni 212 ( PA 212), Eggi Sudjana ditetapkan sebagai tersangka dugaan makar oleh Polda metro Jaya.

Eggi Sudjana dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 107 KUHP dan/atau Pasal 110 KUHP jo Pasal 87 KUHP dan/atau Pasal 14 Ayat 1 dan Ayat 2 dan/atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946.

Pasal berlapis tersebut mengatur tentang tindak pidana kejahatan terhadap keamanan negara/makar dan atau menyiarkan suatu berita atau mengeluarkan pemberitahuan yang dapat menimbulkan keonaran di kalangan masyarakat dan atau menyiarkan kabar yang tidak pasti atau kabar yang berlebihan atau kabar yang tidak lengkap.

Dikutip dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, penetapan tersangka Eggi berdasarkan hasil gelar perkara pada 7 Mei 2019.

"Penetapan tersangka berdasarkan hasil gelar perkara dengan kecukupan alat bukti berupa enam keterangan saksi, empat keterangan ahli, barang bukti dokumen yang disita, petunjuk, dan kesesuaian alat bukti," ujarnya.

Eggi Sudjana akan dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin (13/5/2019).

Eggi Sudjana Laporkan Sejumlah Pihak yang Diduga Berkaitan dengan Surat Suara Tercoblos di Malaysia ke kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2019) (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

Undangan pemanggilan Eggi terdaftar dalam nomor S.Pgl/3781/V/2019/Ditreskrimum Adapun, Eggi dilaporkan oleh Suryanto, relawan Jokowi-Ma'ruf Center (Pro Jomac).

Laporan tersebut terdaftar dengan nomor: LP/B/0391/IV/2019/BARESKRIM tertanggal 19 April 2019 dengan tuduhan makar. Laporan tersebut telah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya

Eggi Sudjana Jadi Tersangka Dugaan Makar - BPN Cari Aman, Mahfud MD: Polisi Tidak Bodoh

Setelah Shalat Jumat, Massa Eggi Sudjana dan Kivlan Zein Jalan Kaki ke Bawaslu

Massa Kivlan Zein dan Eggi Sudjana Batal Demo di KPU

Terkait dugaan ajakan makar oleh Eggi Sudjana, terdapat video saat Eggi Sudjana melakukan pidato di depan massa pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Kertanegara, Jakarta pada 17 April 2019.

Pidato tersebut dilakukan usai diselenggarakannya pencoblosan pada Pemilu 2019.

Diketahui massa pendukung Prabowo-Sandi berkumpul di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Saat itu para tokoh pendukung Prabowo-Sandi juga ikut berkumpul dan melakukan orasi di sana.

Salah satunya, yakni Eggi Sudjana.

Dalam video yang diunggah channel Jakartanicus pada 17 April 2019, Eggi Sudjana yang mengenakan kemeja putih berorasi di hadapan pendukung Prabowo-Sandi.

Dalam pidatonya, Eggi Sudjana memaparkan soal kecurangan pemilu yang terjadi.

Eggi Sudjana juga membahas soal people power, yang merupakan hasil reaksi dari kecurangan yang terakumulasi.

Meski begitu, Eggi Sudjana juga sempat menyinggung agar persatuan Indonesia tetap terjaga.

Berikut transkrip lengkap Pidato Eggi Sudjana soal people power :

Eggi Sudjana berpidato di Kertanegara, Jakarta Selatan membahas soal people power (Repro YouTube Jakartanicus)

"Dalam posisi sekarang saya penasihat dari Persudaraan Alumni 212. Dalam kontek analisis, kalau 22014 itu Prabowo dikalahkan dengan 8 juta suara, itu sebenarnya sudah diatasi ketika 2016 sampai kemarin 2018 ada alumni 212 bisa mengumpulkan 13 juta orang di Monas.

Artinya 8 juta itu sudah tidak ada apa-apanya.

Yang kedua, kita semua menjadi saksi setiap Prabowo datang ke daerah atau pun dimanapun beliau kampanye, tidak ada yang sepi.

tapi kita bisa tunjukan katika Jokowi datang ke tempat kampanye, masih banyak yang sepi.

Maka ini anomali, tidak mungkin kesepian dari konteks yang dia datang untuk kampanye, itu menjadi menang. tidak mungkin anomali dimana.

Oleh karena itu, jika temuan-temuan kecurangan ini semakin terang benderang, dan kemarin saya ke malaysia sudah jelas terang benderang sebelum pemilu sudah dicoblos, itu bukan curang lagi, perbuatan haram dalam kontek pemilu.

Maka jika terus kecurangan itu diakumulasi, saya dengar tadi Insyaallah setelah jam 7 atau 8 akan diumumkan resmi apakah betul ada kecurangan yang serius, maka analisis yang sudah dilakukan oleh pemimpin kita juga bapak Profesor Amien Rais, kekuatan people power itu mesti dilakukan.

Setuju?berani? berani?

Kalau people power itu terjadi, kita tidak perlu lagi mengikuti kontek2 tahapan karena ini sudah kedaualatan rakyat, bahkan ini mungkin cara dari Allah untuk mempercepat Prabowo dilantik, tak perlu tunggu 20 oktober.

Inilah kekuatan people power. Papi kita tetap berharap tetap persatuan Indonesia harus dijaga tidak boleh kita pecah antar bangsa ini, yang bikin brengsek elit-elit saja"

Berikut video lengkapnya :

Eggi Sudjana Ungkit Kasus Soeharto Tahun 1998, TKN: Jadi Jokowi Disuruh Kasih Jabatannya ke Prabowo?

Tim Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Eggi Sudjana meminta capres nomor urut 01 Jokowi untuk tahu diri.

Hal itu ia sampaikan sambil mencontohkan beberapa kasus presiden-presiden sebelumnya, dari Soekarno hingga Gus Dur.

Menurutnya, beberapa kepala negara itu mengundurkan diri dan menyerahkan jabatannya kepada presiden selanjutnya.

Hal itu dilakukan karena ada 'people power' yang dilakukan massa kepada para presiden tersebut.

Eggi Sudjana kemudian menyebut, hal itu juga seharusnya dilakukan oleh Jokowi saat ini.

"Nah, konsep tahu diri ini penting, kita harus belajar dari Soekarno," kata Eggi Sudjana dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube CNN Indonesia dengan judul Jadi Tersangka Kasus Makar, Eggi Sudjana: Ini Tuduhan Serius Sanksinya Hukuman Mati, Jumat (10/5/2019).

Eggi Sudjana juga menjelaskan, dirinya memberikan saran karena merasa bersahabat dengan Jokowi saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

"Tapi kalau mau aman, menurut saya gini, nih saya lebih mau nyarankan Pak Jokowi itu kalau umur di bawah saya ya, jadi bisa saya bilang ade saya juga, tapi saya bersahabat pernah ada program bersama," ujarnya mengawali narasi.

Kemudian, ia pun mencontohkan kasus Soekarno yang membuat perintah 11 Maret hingga kepemimpinannya digantikan oleh Soeharto, karena Soekarno tahu diri.

"Dia (Soekarno) begitu dahsyat ya memerdekakan kita, tapi endingnya kan gak bagus, dalam arti dia ada peolpe power lah dengan massanya, dia tapi tahu diri, dia bikin perintah 11 Maret, kasih ke Soeharto," jelas Eggi Sudjana.

Wiranto Sebut Penetapan Tersangka Eggi Sudjana Sesuai Prosedur Hukum

Ia kemudian mencontohkan beberapa presiden berikutnya, yakni Soekarno, BJ Habibie, dan Gus Dur.

"Soeharto ada masalah lagi, kemudian turun lagi people power dalam konteks 98, dia tahu diri juga, jangan kita kira dijatohin, dia mengundurkan diri, dia kasih ke Habibie," lanjutnya.

Mendengar pernyataan Eggi Sudjana itu, Wadir Hukum dan Advokasi Tim Kerja Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Hermawi Taslim yang turut menjadi narasumber langsung tertawa.

"Maksudnya Jokowi suruh kasih ke Prabowo gitu ?," tanya Hermawi Taslim, yang disetujui juga oleh host.

"Bukan, bukan, bukan itu pointnya," kata Eggi Sudjana.

Bahkan, narasumber lainnya yakni Ahli Hukum Tata Negara STH Indonesia Jentara, Bivitri Susanti juga ikut tertawa mendengar penjelasan Eggi Sudjana tersebut.

"Ini kayanya dorongan lagi nih, bisa jadi delik baru," kata Bivitri Susanti.

Setelah Shalat Jumat, Massa Eggi Sudjana dan Kivlan Zein Jalan Kaki ke Bawaslu

Hal itu pun disampaikan juga oleh Hermawi Taslim.

"Bisa delik baru ini, bahaya," ujarnya sambil tertawa.

Tim Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Eggi Sudjana, Ahli Hukum Tata Negara STH Indonesia Jentara, Bivitri Susanti, dan Wadir Hukum dan Advokasi Tim Kerja Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Hermawi Taslim saat dialog di CNN Indonesia dengan judul "Jadi Tersangka Kasus Makar, Eggi Sudjana: Ini Tuduhan Serius Sanksinya Hukuman Mati", Kamis (9/5/2019). (Youtube/CNN Indonesia)

Seolah tak menghiraukan pendapat kedua narasumber tersebut, Eggi Sudjana pun melanjutkan pernyataannya.

"Nah, Habibie tahu diri juga pertanggung jawabannya ditolak, dia tidak mau memaksakan, nah kepada Gus Dur, dia punya pasukan berani mati (Banser) yang nurut dengan perintah Gus Dur, tapi dia nggak gunakan ketika dia dikepung istana, dia akhirnya legowo, ya kan? itu kan top itu," ujarnya menyelesaikan cerita.

Untuk kondisi saat ini, kata Eggi Sudjana, pemilu 2019 ini diwarnai kecurangan, sehingga Jokowi harus tahu diri juga.

"Nah sekarang kondisi pemilu ini curang, pemilu curang ini jelas, buktinya banyak, 1200 kasus sudah kita sampaikan," katanya.

Eggi Sudjana Sebut Tuduhan Makar Salah Alamat, Ini Penjelasan Pakar Hukum Pidana

"Jadi gini, kecurangan-kecurangan pemilu seandainya ada itu kan ada mekanismenya, dan banyak orang se Indonesia yang sudah dihukum," timpal Hermawi Taslim.

Kemudian Eggi Sudjana menjelaskan lagi, bahwa jika Jokowi tahu diri seperti para presiden sebelumnya.

"Kalau ini (people power) terjadi, maksud saya, Insya Allah tidak ada kisruh lah, kalau ini (people power) sudah dijalankan, saya ditetapkan jadi tersangka juga tidak apa-apa deh, artinya sudah berhasil, karena Jokowi nya tahu diri gitu," tandasnya.

Mendengar itu, Hermawi Taslim pun tampak heran karena sejak awal Eggi Sudjana menyebut people power itu ditujukan bagi capres, bukan Jokowi sebagai presiden.

"Tadi kita bicara Jokowi sebagai paslon," kata Hermawi Taslim.

"Ini kan saran, di luar kasus (tersangka makar)," jawab Eggi Sudjana.

Massa Eggi Sudjana dan Kivlan Zein Batal Demo di KPU, Ini Penjelasan Polisi

"Kalau minta Jokowi legowo sebagai presiden, yang konsisten siapa?," tanya Hermawi Taslim lagi.

Kemudian Eggi Sudjana menjelaskankan kalau yang ia maksud, yakni Jokowi legowo sebagai capres bukan presiden.

"Sebagai capres, gak pakai sebagai presiden, sebagai capres dia kalah gitu loh," katanya.

Sontak saja pernyataan Eggi Sudjana itu membuat Hermawi Taslim dan Bavitri Susanti tertawa.

"Disuruh mengalahkan diri," kata Hermawi Taslim tertawa.

"Oh bukan, karena kecurangan itu," sangkal Eggi Sudjana.

"Ini bisa delik baru," kata Bavitri Susanti.

Kemudian para narasumber pun tertawa, termasuk Eggi Sudjana.

Ini videonya :

Berita Terkini