TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Massa aksi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, sempat memanas hingga membuat polisi harus memohon agar tidak terprovokasi oleh oknum.
Terlihat Kapolres Jakarta Pusat bahkan harus memohon dan meminta tolong kepada para ustaz, habib dan koordinator aksi untuk mengamankan massa.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Breaking News Kompas TV, massa mulai memanas usai berbuka puasa dan hendak membubarkan diri.
Pada sekitar pukul 18.00 WIB, tampak massa mulai bersiap untuk membubarkan diri.
Terlihat beberapa massa sedang bergantian untuk membubarkan diri dari depan Kantor Bawaslu.
Tampak pula barisan polisi dan TNI masih berjaga sambil menunggu massa benar-benar sudah steril.
Namun, tiba-tiba ada massa yang membuat suasana menjadi panas saat hendak membubarkan diri.
Tampak ada oknum yang memprovokasi dengan melemparkan beberapa benda ke polisi yang sedang berjaga.
"Kami melihat juga ada petasan yang mencoba dilemparkan ke arah kepolisian," kata reporter Kompas TV di lokasi.
Padahal sebelumnya massa sudah berjanji untuk membubarkan diri secara tertib.
• Live Aksi 22 Mei di Bawaslu, Polisi: Pak Ustadz Bantu Kami, TNI-Polri Juga Bagian dari Masyarakat
Namun sayangnya, ada segelintir orang yang memprovokasi keadaan sehingga menjadi panas.
Kemudian terlihat dari pihak massa aksi dan pihak kepolisian berusaha meredam.
Tampak koordinator aksi meminta massa untuk tenang, begitu juga pihak kepolisian.
Untuk menjaga agar kondisi kembali kondusif, tampak polisi tidak melakukan perlawanan dan hanya bertahan.
Tampak beberapa massa aksi meminta maaf kepada pihak kepolisian karena adanya segelintir orang yang memprovokasi tersebut.