Menurut keterangan polisi, kerusuhan tersebut telah dirancang oleh oknum-oknum tertentu dan bukan terjadi secara spontan. Bukti yang memperkuat dugaan tersebut adalah uang yang diamankan dari para pelaku. Begitu pula dengan pengakuan mereka.
Dedi mengungkapkan, salah satu hal yang didalami terkait petasan yang disita dan pemasoknya.
"Termasuk barang bukti yang berhasil disita juga petasan dengan berbagai macam ukuran itu nanti akan dimintai keterangan, akan didalami semuanya darimana dia dapat petasan itu, kemudian siapa yang memerintahkan mereka untuk menggunakan petasan itu," tuturnya.
Polisi juga menyita tiga pucuk senjata api, antara lain laras panjang M4 yang diduga akan digunakan sniper (penembak jitu) saat aksi 22 Mei.
Sebanyak 58 ribu personel gabungan dari polisi dan TNI dikerahkan fokus pengamanan Jakarta dan fasilitas vital yaitu Gedung Bawaslu, KPU, Istana Presiden, Gedung MPR/DPR dan Gedung MK.
"Untuk sentra ekonomi masih diamankan kemudian untuk objek vital masih fokus diamankan," tuturnya.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal menyatakan polisi telah menangkap dua tersangka yang terlibat kerusuhan demonstrasi terkait protes hasil Pilpres 2019.
Iqbal mengatakan, 2 tersangka tersebut merupakan anggota Kelompok Gerakan Reformis Islam (Garis) yang terafiliasi dengan ISIS.
"Dari keterangan dua tersangka tersebut, mereka memang berniat untuk berjihad pada aksi unjuk rasa tanggal 21-22 (Mei). Kami menemukan bukti yang sangat kuat," ujar Iqbal.
"Sama-sama kita ketahui kelompok Garis ini pernah melakukan, menyatakan sebagai pendukung ISIS Indonesia," lanjut dia.
Ia mengatakan, Kelompok Garis ini telah mengirim kadernya ke Suriah. Iqbal menyatakan penangkapan dua tersangka dari kelompok Garis ini membuktikan bahwa ada pihak lain yang menunggangi aksi unjuk rasa yang memprotes hasil Pilpres 2019.
• Aparat Kemanan Masih Berusaha Bubarkan Massa yang Melakukan Aksi di Bawaslu RI
• Polisi Amankan Busur Panah Dari Perusuh di Petamburan, Ada Amplop Isi Uang yang Sudah Diberi Nama
• Fakta Mobil Ambulans Gerindra Berisi Batu Saat 22 Mei, Tak Ada P3K dan Tersangka Bukan Petugas Medis
Iqbal mengatakan tersangka yang tidak terafiliasi ISIS berjumlah tiga orang. Mereka telah ditangkap berkaitan dengan dugaan penyalahgunaan senjata api yang diduga akan digunakan untuk menembak massa yang beraksi sehingga memancing kemarahan publik kepada aparat.
Capres 02 Prabowo Subianto kemarin menjenguk massa aksi 22 Mei yang berada di sebuah ruang kesehatan. Momen Prabowo menjenguk massa tersebut turut diunggah Wakil Direktur IT Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno Vasco Ruseimy di channel YouTube miliknya Macan Idealis.
Terdengar samar-samar perbincangan di antara keduanya. Setelahnya Prabowo lalu beralih ke orang yang ada di sebelah kanannya. Lelaki yang membuka bajunya tersebut terlihat berbaring lemas.
Prabowo lalu menenangkan dengan menggoyang-goyangkan bagian rongga perutnya. Capres 02 itu lalu juga terdengar berbincang dengannya. Setelahnya Vasco memperlihatkan suasana sekitar dari ruang kesehatan tersebut.