Kecelakaan Maut di Tol Cipali

Keluarga Tewas Tabrakan Maut di Tol Cipali, Warga Bogor Ungkap Pertemuan Terakhir dengan Ayah & Adik

Penulis: Damanhuri
Editor: Yudhi Maulana Aditama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mobil Xpander yang hancur lebur setelah tabrakan di Tol Cipali

Keluarga Tewas Tabrakan Maut di Tol Cipali, Warga Bogor Ungkap Pertemuan Terakhir dengan Ayah & Adik

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Korban kecelakaan maut di Tol Cipali rupanya satu keluarga yang hendak pulang usai berlibur.

Mobil Mitsubishi Xpander yang berisi satu keluarga ini ringsek setelah terlibat kecelakaan beruntun di Tol Cipali, Majalengka, Jawa Barat, Senin (17/6/2019) dini hari.

Seorang sopir dan 5 orang penumpangnnya meninggal dunia setelah terlibat kecelakaan maut di Tol Cipali tersebut dua diantranya yakni Heruman (59) dan Reza Pahlevi (22).

Data sementara, 12 korban dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun di Tol Cipali.

Seperti diketahui, insiden kecelakaan maut ini melibatkan empat kendaraan sekligus yakni Bus Safari berpelat nomor H 1469 CB, Mitsubishi Xpander, Toyota Inova berpelat nomor B 168 DIL, dan Mitsubishi Truk berpelat nomor R 1436 ZA.

Kejadian ini mengakibatkan 12 orang tewas, 11 orang luka berat, 32 orang luka ringan, dan 6 orang selamat.

Sebagian korban meninggal dunia saat ini sudah dibawa dari rumah sakit menuju umah duka untuk dimakamkan oleh keluarganya.

Febri Dwi Prayogi (28) putri Heruman mengatakan, saat itu ayah dan adiknya sedang menempuh perjalanan pulang dari pergi berlibur di kawasan Dieng Wonosobo.

"Liburan bareng keluarga besar sama sepupu, paman sama bibi juga, ada dua mobil berangkat ayah saya nyupirin mobil Xpander merah, mobil satunya lagi paman saya naik Pajero," kata Febri di rumah duka di Perumahan Taman Wisma Asri, Bekasi Utara, Senin (17/6/2019) dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta.

Menurutnya, keluarganya berangkat dari Bekasi menuju Tempat Wisata Dieng Wonosobo sejak Kamis, (13/6/2019) lalu.

12 Orang Tewas Kecelakaan Maut Tol Cipali- Penumpang Ngamuk Hingga Bus Pindah Jalur & Tabrak 3 Mobil

Suasana rumah duka ayah dan anak warga Bekasi Utara, Kota Bekasi menjadi korban kecelakaan beruntun di Tol Cipali, Majalengka, Jawa Barat. (Warta Kota)

Mereka berangkat liburan berjumlah 11 orang dengan menggunakan dua mobil, yaitu mobil Xpander dan Pajero.

Saat kecelakaan, mereka yang dalam satu mobil Xpander termasuk ayah dan adiknya sedang dalam perjalanan pulang.

Adapun mobil Pajero tidak terlibat kecelakaan karena berada di bekalang dan berhasil menghindar.

Sedangkan mobil Xpander itu dihantam bus dari arah berlawanan.

"Yang Xpander, ada enam orang itu isinya ayah yang nyupir dan adik saya."

"Terus sepupu dan ipar."

"Kalau yang Pajero isinya para orangtuanya dan ada yang masih muda juga," jelasnya mengutip Warta Kota

Sehingga, saat kejadian tabrakan, penumpang mobil Pajero yang tak jauh dari mobil Xpander menyaksikan langsung kejadian kecelakaan maut tersebut.

"Jadi kan memang berangkat 2 mobil pada mau liburan."

"Dari berangkat memang iring-iringan pas pulang juga iring-iringan. Jadi, lihat langsung saat tabrakan," ungkapnya.

Penumpang Serang Sopir Bus Karena Diduga Diancam Dibunuh, Ini Kronologi Tabrakan Maut di Tol Cipali

Bus Safari yang kecelakaan di Tol Cipali KM 150+900, Senin (17/6/2019) dini hari. Kecelakaan itu menewaskan 12 orang. (ist/Trbun Jabar)

Febri mengaku tidak memiliki firasat apapun soal kematian ayah dan adiknya.

Febri mengungkapkan, pertemuan terakhir dengan saudaranya itu dilakukan melalui video call saat korban berada di Dieng, pada Jumat (14/6/2019) lalu.

"Hari Sabtu habis video call sama sepupu dan adik saya. Mereka lagi pada wisata gunung Dieng lihatin suasana di sana," katanya.

Sementara itu, wanita yang kini tinggal di Cibinong, Kabupaten Bogor mengaku terakhir kali bertemu dengan sang ayah ketika momen lebaran lalu.

"Saya kan sudah nikah dengan mengontrak di Cibinong Bogor, jadi ya ketemu pas Lebaran kemarin aja terakhir ketemu. Engga ada sikap aneh bisa saja, tapi memang semua pada kumpul ramai ya," ungkapnya.

Febri menambahkan, dirinya sempat diajak rombongan untuk pergi berlibur.

Namun, ia mengaku tidak bisa karena sudah masuk kerja.

"Sempat diajak, tapi saya enggak bisa, kan sudah berkeluarga dan sudah masuk kerja juga. Saya baru dapat kabar meninggal kecekaan jam 7 pagi tadi. Ditelpon sama saudara yang di mobil Pajero," katanya.

Identitas Korban

Korban meninggal terdiri dari enam penumpang Expander, tiga penumpang Innova dan tiga penumpang bus Dharma Raya.

Adapun enam penumpang Expander yang meninggal dunia, dengan sumber dari Bid Humas Polda Jabar antara lain:

1. Heruman Taman (Sopir), 59 Tahun, pekerjaan wiraswasta, alamat Taman Wisma Asri D 33 / 50, RT 01 RW 16, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

2. Rafi, 22 tahun, Swasta, alamat Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

3. Reza, 22 tahun, Swasta, alamat Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

4. Radit, 22 Tahun, Swasta, alamat Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

5. Dafa, 21 Tahun, Swasta, alamat Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

6. Irfan, 22 tahun, Swasta, alamat Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Sufahriadi saat menengok korban luka akibat kecelakaan maut di tol Cipali, di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Senin (17/6/2019).(KOMPAS.com/ MUHAMMAD SYAHRI RAMADHAN) (Kompas.com)

Identitas penumpang Innova yang meninggal:

7. Uki, 45 tahun, swasta, Desa Tarub, RT 10/05, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.

8. Amar, 37 Tahun, swasta, alamat Desa Tarub, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.

9. Daryono, 70 tahun, swasta, alamat Desa Tarub, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.

Adapun tiga korban lainnya yang meninggal dunia dari bus Dharma Raya masih didata oleh polisi. ‎

Sementara itu, 11 penumpang luka berat antara lain, Amsor, Adi lasmanto, Budianto, Ari, Dwiyono, Falah, Susmiati, Arie, Arieza, Budianto, Ari Bunarto.

Tiga puluh dua orang lainnya mengalami luka ringan.

Direktur RS Mitra Plumbon, Khoyib, mengatakan, pihaknya menerima 37 korban kecelakaan dan saat ini dirawat di IGD.

"Kami menangani 37 korban luka berat dan ringan. Masa kritis mereka sudah lewat, doakan saja segera membaik," ujar Khoyib.

(Warta Kota/TribunJabar)

Berita Terkini