Berdasarkan unggahan Limbad, Institut Kesejahteraan Muslim terletak di Jakarta.
Tribun Jabar lantas melakukan pencarian terhadap perguruan tinggi yang telah memberikan gelar profesor kepada Limbad.
Pencarian dilakukan di laman resmi pangkalan data pendidikan tinggi milik Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, https://forlap.ristekdikti.go.id/.
Mesin pencari data membutuhkan kata kunci seperti provinsi perguruan tinggi berada, lingkungan koordinasi, jenis perguruan tinggi, status perguruan tinggi, dan kata kunci yang berisi kode atau nama perguruan tinggi.
Ketika Tribun Jabar memasukkan nama perguruan tinggi Institut Kesejahteraan Muslim, hasilnya adalah nihil.
Tidak ada nama perguruan tinggi tersebut dalam arsip Kemenristekdikti.
Kemudian, Tribun Jabar coba kembali memasukkan nama perguruan tinggi Universitas Kesejahteraan Muslim.
Hasilnya pun tetap sama seperti sebelumnya.
Lalu, Tribun Jabar mencoba menggunakan kata kunci muslim.
Hasilnya ada sembilan perguruan tinggi yang memiliki kata muslim di namanya.
Namun, tak ada nama Institut Kesejahteraan Muslim.
Kesembilan perguruan tinggi itu juga berlokasi di Jakarta, berbeda dengan institut Kesejahteraan Muslim yang diduga berada di Ibu Kota.
Dalam keterangan laman https://forlap.ristekdikti.go.id/perguruantinggi/, kampus yang terdaftar di laman tersebut berarti sudah diakui oleh Kemristekdikti.
Lantas, benarkah gelar profesor yang didapatkan oleh Limbad?
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gelar Profesor Limbad Bak Misteri, Saat Ditelusuri Nama Perguruan Tingginya, Ternyata Hasilnya Nihil