Bernasib Sama dengan Bima di Kisah KKN Desa Penari, Pria Ini Mengaku Kawin dengan Kuntilanak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Kuntilanak

Bernasib Sama dengan Bima di Kisah KKN Desa Penari, Pria Ini Mengaku Kawin dengan Kuntilanak

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Belakangan ini ramai cerita KKN Desa Penari yang viral di media sosial.

Kisah ini menceritakan soal asmara antara dimensi yang berbeda, yakni Bima dan Badarawuhi.

Rupanya kisah cinta antara dua dimensi ini bukan kali pertama terjadi.

Di Desa Toblopo, Kecamatan Amanuban Barat, Soe, NTT ada seorang pria yang mengaku menjalin cinta dengan kuntilanak.

Akibat perbuatannya itu, ia bahkan sampai harus meregang nyawa, persis seperti cerita KKN Desa Penari.

Seperti yang diketahui, cerita KKN Desa Penari ini menceritakan kisah horor enam mahasiswa yang sedang melaksanakan tugas akhir kuliah.

Mereka pun memutuskan untuk menjalani KKN di sebuah desa di ujung timur pulau Jawa.

Dalam cerita KKN Desa Penari ini, sekelompok mahasiswa tersebut bernasib tragis karena harus berurusan dengan makhluk halus.

Kisah 6 orang mahasiswa itu dikenal dengan sebutan KKN Desa Penari, yang ceritanya terungkap dari sebuah thread di Twitter.

Dari 6 orang mahasiswa itu, seorang mahasiswa bernama Bima dikisahkan memiliki hubungan dengan makhluk halus bernama Badarawuhi.

Nasib Bima berujung tragis karena mengawini sesosok wanita penari yang ternyata bukanlah manusia melainkan siluman ular.

Belum Tertarik Baca KKN di Desa Penari? Mungkin Anda Termasuk Orang Ber-IQ Tinggi

UPDATE Kisah KKN di Desa Penari yang Viral di Media Sosial, Novelnya Terbit Bulan Ini

Cerita KKN Desa Penari ini belum dapat dipastikan keasliannya, meskipun sang penulis mengatakan ini adalah kisah nyata.

Kejadian Serupa

Dilansir dari Grid.id rupanya cerita serupa terjadi juga di Desa Toblopo, Kecamatan Amanuban Barat, Soe, NTT.

Kisah cinta antara dimensi berbeda ini terjadi antara seorang pria dengan sesosok kuntilanak.

Seorang pria bernama Simon Talan mengaku telah mengawini sesosok kuntilanak.

Bahkan Simon Talan memiliki 2 orang anak dari perkawinannya dengan sang kuntilanak.

Pengakuan Simon Talan itu disampaikan oleh putranya sendiri, Oma Talan.

Tragis seperti kisah Bima, ayahnya juga harus meregang nyawa dengan cara yang cukup tragis.

"Selasa malam itu bapa menginap di rumah saya usai keluar dari rumah sakit karena mengalami kejang-kejang usai mabuk berat pada Minggu (25/8/2019) hingga Senin pagi.

Saat berada di rumah saya, bapak mengaku kalau dia sudah kawin dengan kuntilanak dan punya anak.

Si kuntilanak ini meminta tumbal dari anggota keluarga kami.

Pasca Viral di Media Sosial, Novel KKN Desa Penari Akan Terbit Bulan Ini, Mau Beli?

Viral Cerita KKN Desa Penari, Om Hao Sebut Kisah Asmara Dua Dimensi, Begini Sosok Badarawuhi

Tetapi bapak menolak dan menjadikan dirinya sebagai tumbal," ungkap Oma Talan kepada Poskupang.com.

Sebelum tiba-tiba menghilang pada Rabu pagi lanjut Oma Talan, pada Selasa malam Simon Talan sudah meminta untuk pulang kembali ke rumahnya di tepi Embung Toblopo.

Simon Talan bahkan sempat merobek-robek sarung bantal dan memaksa untuk pulang.

Karena khawatir melihat sikap sang ayah, Oma Talan memutuskan untuk memanggil pendoa, untuk mendoakan sang ayah.

Karena jika tidak sesuatu yang buruk akan terjadi pada sang ayah.

Akhirnya, Rabu pagi sekitar pukul 05.30 WITA Oma dan sang suami mengantarkan Simon kembali ke rumahnya.

Setiba di rumah, Simon sempat duduk sebentar di dalam rumah.

Ia pun kemudian keluar hendak memanjat pohon kelapa untuk diambil buahnya.

Saat keluar dari rumah, Simon Talan melihat pancing miliknya, bukannya pergi memanjat pohon kelapa, ia justru pergi memancing ikan di Embung.

Simon Talan masih menunjukkan gelagat yang wajar, tapi ternyata hari itu adalah puncak dari perjanjiannya dengan si kuntilanak.

Viral Kisah KKN di Desa Penari dan Trending di Twitter, Kenapa Cerita Horor Disukai Masyarakat?

KKN Desa Penari Heboh di Twitter, Jadi Trending hingga Raditya Bikin Video Panormal Experience

Diduga Simon Talan melakukan aksi bunuh diri di Embung Toblopo.

Simon Talan ditemukan tewas mengambang di Embung Toblopo, Soe, NTT.

Menurut Oma Talan, sebelum korban tenggelam di Embung Toblopo pada Rabu (28/8/2019).

"Saat bapa duduk pancing di pinggir Embung itu saya juga ada sementara cuci pakaian kotor milik bapa.

Bapa masih tanya saya cuci apa dan saya masih sempat jawab.

Saat saya naik ke rumah untuk siap makan siang, tiba-tiba bapa sudah tidak ada lagi di tepi Embung," tutur Oma Talan.

Oma Talan bersama keluarga sudah sempat berkeliling mencari korban kehutan, kebun dan rumah tetangga namun tidak menemukan keberadaan korban.

Awalnya, Oma Talan dan keluarga tak menduga kalau korban tenggelam di Embung karena korban diketahui pandai berenang.

Namun, saat tas plastik sirih pinang korban terlihat mengapung di atas permukaan Embung, Oma Talan dan keluarga menduga jika korban tenggelam di dalam Embung.

"Kami sudah cari keliling bapa tapi tidak ketemu. Ternyata bapa tenggelam di embung," ceritanya.

Penemuan Jasad Simon Talan

Dilansir dari pos kupang.com, proses pencairan korban di Embung Toblopo menarik perhatian masyarakat.

Sekitar 100 orang masyarakat desa Toblopo nampak duduk di tepi Embung untuk menyaksikan proses evakuasi korban.

Begitu jenazah korban terlihat, tangis histeris keluarga korban langsung pecah.

Jenazah korban yang sudah mulai kaku lalu di angkat dari air dan dibawa ke rumah duka.

Keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kematian korban sebagai musibah.

Jenazah korban rencananya akan dimakamkan di samping jenazah sang cucu sesuai permintaan korban sebelum meninggal.

Hal itu dimaksudkan agar keluarga korban bisa sering melihat makamnya. (Grid/PosKupang)

Berita Terkini