TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan Mahasiswa beberapa hari lalu menuai perhatian dari berbagai kalangan.
Bahkan, pihak dari Kementerian pun baru-baru ini turut menyoroti soal aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Mahasiswa.
Namun bukan soal aksinya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI justru tertarik dengan poster kreatif yang diciptakan oleh Mahasiswa.
Ya, saat demonstrasi, sejumlah Mahasiswa memang membawa berbagai poster dengan tulisan unik nan menarik.
Beberapa Mahasiswa terlihat membentangkan poster dengan tulisan satir yang mereka tujukkan untuk pemerintah.
Hal itu yang rupanya menarik perhatian Kemdikbud.
Diwartakan sebelumnya, sejak Senin (23/9/2019), Mahasiswa dari berbagai penjuru tanah air telah melakukan aksi.
Pun dengan Selasa (24/9/2019), Mahasiswa kembali berkumpul untuk menyuarakan aspirasinya kepada pemerintah serta wakilnya di dewan.
Berbagai aksi yang dilakukan serentak secara garis besar menuntut hal yang sama, yakni meminta pemerintah membatalkan pembahasan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, membatalkan pengesahan UU Komisi Pemberantasan Korupsi hasil revisi, hingga soal kebakaran hutan.
• Viral Foto Gas Air Mata Kedaluwarsa di Depan Gedung DPR, Istri Munir Ungkap Bahayanya: Bisa Kebutaan
• Moeldoko Akui Istana Siap Terima Mahasiswa Jika Aksi, Ketua BEM UGM Senyum Angkat Jempol: Kita Tagih
Saat melakukan demonstrasi, beberapa Mahasiswa terlihat membawa spanduk serta poster dengan tulisan satir yang sarat akan makna.
Pada aksi sebelumnya, Gejayan Memanggil sejumlah spanduk unjuk rasa nyeleneh, unik dan kreatif juga dibentangkan oleh para mahasiswa.
Pun ketika berdemo tolak RUU KUHP dan KPK di depan Gedung DPR RI, para Mahasiswa kembali menampilkan spanduk unik dan kreatif.
Hal itu rupanya menarik perhatian Kementerian khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Alih-alih menyoroti soal aksinya, Kemdikbud justru terfokus pada tulisan di poster yang dibawa Mahasiswa.
Sebagai badan yang membidangi bahasa, Kemdikbud tampaknya ingin menunjukkan eksistensinya dalam memperbaiki tulisan dalam poster yang dibawa Mahasiswa tersebut.