Baca tanpa iklan
"Sepanjang jalan bandara selama 40 menit menuju rumah Betrand Peto, di pinggir jalan semua orang gak berhenti semuanya menyambut mobil kita," papar Ruben Onsu.
Ruben Onsu menyebut hal tersebut merupakan pengalaman luar biasa. Ia pun tak lupa mengucapkan terima kasih.
"Itu luar biasa, terima kasih yang ada di sana," ungkapnya.
Namun perjalanan tersebut membutuhkan waktu yang tak sebentar.
Apalagi Ruben Onsu dan Sarwendah harus jalan kaki selama 40 menit dari bandara menuju rumah Betrand Peto.
"40 menit perjalanan sampai di tempat kelahiran Betrand Peto, 50 kilometer jalan kaki ke rumah Betrand Peto. Ya udah gue ngikutin aturan dari kleuraga Betrand Peto. Jalan kok gak sampai-sampai,"
"Gue nengok-nengok, tinggi gue gak melampaui tinggi mereka. Ya udah gue ngikutin arah perjalanan itu," jelas Ruben Onsu.
• Daftar Saingan Marc Marquez pada MotoGP 2020, Tak Ada Nama Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo
Namun Ruben Onsu tak ingin menunjukkan wajah kelelahan.
Pasalnya, selama perjalanan tersebut, ia selalu diarak menggunakan prosesi adat NTT.
"Tapi selama arak-arak dalam perjalanan itu ada ritual adatnya. Disambut lagi ada upacara kecil, baru menuju ke rumahnya," ucapnya.
"Sampai di depan rumahnya, kita disambut kepala adatnya. Disambut dulu kayak sahut-sahutan kayak pantun. Dari situ baru masuk ke dalam rumahnya dan acara paling sakral pun dilakukan," tambahnya.
Acara sakral tersebut adalah orang tua kandung, yakni Ferdinandus Peto dan Karolina menyerahkan Betrand Peto secara simbolis kepada Ruben Onsu dan Sarwendah.