TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pelaku penculikan berujung maut di Surabaya akhirnya ditangkap polisi.
Korban, Bangkit (30) diculik sejumlah orang depan UMC Suzuki Jalan Ahmad Yani, Kota Surabaya, Jawa Timur Senin (14/10/2019).
Istri Bangkit, Mei Nuriawati kemudian melaporkan penculikan tersebut ke Polrestabes Surabaya pada Sesala (15/10/2019).
Keesokan harinya pada Rabu (16/10/2019), Bangkit ditemukan tewas di Sungai Watu Ondo, Kota Batu, Jawa Timur.
Kini, para pelaku penculikan berujung pembunuhan itu sudah ditangkap.
Hal itu dibenarkan Kasar Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran.
"Alhamdulillah sudah tertangkap," ujar Sudamiran, Jumat (18/10/2019).
• 4 Bocah Korban Pencabulan Mengalami Trauma Hingga Tak Mau Sekolah, Ketakutan saat Lewat Rumah Pelaku
• Balita di Jakarta Barat Tewas Terjatuh dari Lantai 7 Rusun Tambora
Rupanya, pelaku penculikan Bangkit melibatkan mantan pacar korban, Rulin Rahayu (32).
Bangkit diculik hingga dianiaya oleh mantan pacarnya bersama komplotannya.
Hal itu dilakukan mantan pacar karena diduga memiliki rasa dendam.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Surya Malang (Grup Tribun), Rulin Rahayu melancarkan aksinya bersama suaminya, Bambang Irawan (27) warga Perum Magersari Sidoarjo.
Selain mereka berdua, polisi juga mengamankan dua orang lainnya yakni Kresna Bayu (22) warga Nyamplungan Ampel, M Rizal Firmansyah (19) warga Dinoyo Surabaya.
Adapun dua pelaku lain, ARP (27) dan MIR (20) masih menjadi buronan polisi.
Rulin dan Bambang mengaku menculik dan menganiaya Bangkit karena sakit hati.
Bambang menyebut dirinya sakit hati lantaran istrinya merasa tertipu.
• Diduga Hindari Ranting Pohon saat Hujan, Pengendara Motor di Bogor Jatuh hingga Meninggal
• Wanita Dibunuh karena Tolak Hubungan Badan Lebih Lama, Begini Detik-detik Pelaku Habisi Korban
Beberapa kekecewaan tersebut bermula dari hubungan mantan kekasih yang dibumbui penjualan mobil seharga Rp 93 juta.
Namun, Rulin mengaku hanya mendapat Rp 5 juta dari penjualan mobil tersebut.
Bukan hanya soal urusan pembagian penjualan mobil yang nilainya tidak sesuai, para pelaku juga kecewa dengan korban untuk urusan kredit atau cicilan mobil.
Pelaku menyebut ada tagihan cicilan kendaraan yang dilakukan korban atas nama pelaku Rulin sejak tahun 2015.
"Mereka sempat berpacaran 2015-2017. Sakit hati karena ada beberapa hal yang dialami sampai memenuhi kewajiban yang harus dipenuhi salah satu pelaku," kata Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata di Polrestabes Surabaya, Jumat (18/10/2019).
FOLLOW:
Kedua pelaku suami istri itu mengaku sempat mendatangi rumah korban di Sumenep lantaran kebingungan terus menerus didatangi debt collector.
Namun, pertemuan tidak membuahkan hasil.
Rulin dan Bambang mengaku diusir dari rumah korban di Sumenep.
Hingga kemudian, mereka mengetahui keberadaan korban di tempat kerja Jalan Ketintang Surabaya.
Bambang dan empat pelaku lain membawa paksa korban menggunakan mobil Suzuki Ertiga berplat W 1805 VB hingga ke Cangar Batu.
Sesampainya di Jembatan Cangar, korban dianiaya dan didorong ke sungai hingga tewas.
"Waktu diperjalanan saya mengemudi, diarahkan teman dibawa ke sana. Gelap mata, khilaf," kata Bambang.
Atas perbuatannya, pelaku terancam hukuman pidana mati dengan pidana seumur hidup paling lama 20 tahun penjara atas pasal 340 KUHP, pasal 338 KUHP ancaman 15 tahun penjara, pasal 328 KUHP ancaman pidana 12 tahun penjara dan pasal 170 ayat (2) butir 3 KUHP ancaman 12 tahun penjara.
kronologi penemuan jasad Bangkit
Penemuan jasad Bangkit berawal dari ditemukannya mayat tanpa identitas di Sungai Watu Ondo, Jembatan Cangar 1, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Rabu (16/10/2019).
Mayat tersebut dalam kondisi tangan terikat.
Mayat berjenis kelamin laki-laki berusia kurang lebih 35 tahun, tinggi badan 175 centimeter.
• Tulis Surat Wasiat, Siswi SMP yang Tewas Gantung Diri Ini Buat Permintaan Khusus untuk Jenazahnya
• Video Tangisan Terakhir Sulli F(x) Sebelum Tewas Bunuh Diri: Kenapa Kalian Bicara Buruk Tentang Aku?
Kasat Reskrim Kota Batu AKP Hendro Triwahyono mengungkapkan bahwa korban meninggal diduga karena terjadinya tindak kekerasan.
Ia juga menjelaskan kemungkinan korban telah terendam sekitar 12 jam sampai 36 jam.
"Korban terluka pada bagian mata bengkak dan kening yang sobek. Tangan juga terikat di depan," jelas Hendro, Kamis (17/10/2019).
Ia menambahkan ciri korban untuk sementara mengenakan kemeja beraksen persegi, menggunakan t-shirt hitam bertuliskan AHHA warna putih dan celana jeans berwarna hitam.
Setelah diidentifikasi, mayat yang ditemukan di sungai Watu Ondo itu adalah Bangkit yang sebelumnya diculik di Surabaya.
Hal ini dibenarkan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran saat dikonfirmasi, Kamis (17/10/2019).
"Jasad korban benar sudah ditemukan di Malang," kata Sudamiran saat dihubungi Surya.co.id, Kamis (17/10/2019).
(TribunnewsBogor.com/SuryaMalang/Surya)