Hal ini justru menjadi peluang yang dimanfaatkan Wahyu Sakti Trenggono.
Ia melihat di awal tahun 2000-an, Indonesia memasuki era teknologi mobile telekomunikasi yang ditandai dengan munculnya operator-operator seluler dan pengguna ponsel terus tumbuh.
Melihat peluang itu, Wahyu Sakti Trenggono pun mendapat sinyal kuat untuk mengembangkan bisnis di dunia telekomunikasi.
Meskipun sempat diremehkan, Wahyu Sakti Trenggono tetap yakin membangun 70 menara telekomunikasi dalam waktu tiga tahun.
Operator besar seperti Telkomsel, XL, dan Indosat melirik bisnisnya.
Mereka memilih menyewa menara-menara tersebut daripada menghabiskan uang untuk membangun menara sendiri. (*)