"Waktu itu belum ada kemasan-kemasan, itu saya rutin naik sepeda menjualnya ke kampung, ke pasar, simpan ke kios, karena itu katanya kopinya enak, kopi jahe namanya," kata Fahri Hamzah.
Untuk itu setelah pensiun di DPR RI, Fahri Hamzah akhirnya mengeluarkan brand kopi yang dinamakan Kopi Revolusi.
"Tapi ada riwayatnya, jadi dalam sejarah antara kopi dengan revolusi itu berjodoh. Jadi kalau banyak orang ngopi, masyarakatnya itu revolusioner," jelasnya.
Selain berjualan kopi, Fahri Hamzah juga sering membantu ayahnya untuk mengembala hewan ternak.
"Ibu saya itu wiraswasta di rumah, bikin kue, kopi, abah saya petani dan beternak, kalau lagi libur saya ikut ke sawah, ada sapi, kuda, kambing, domba, ya kita ikut beternak, di kampung pilihannya hanya itu, tidak ada pilihan jadi menteri," ungkapnya.
• Golkar dan Gerindra ke Istana Pakai Kemeja Putih, Fahri Sebut Ada Partai Ingin Masuk tapi Ditolak
• Irma Suryani Tunjuk-tunjuk Rocky Gerung Singgung Soal Dungu, Fahri Hamzah Tertawa
Hewan ternak itu, kata Fahri Hamzah, merupakan sumber penghasilan keluarganya.
"Ternak itu nanti kalau musim tertentu kita jual kalau tidak punya uang, itu jadi sumber penghasilan hari-hari," jelasnya lagi.
Kepada Tukul Arwana, Fahri Hamzah juga menceritakan kalau ia dan kakaknya, Marhama Hamzah, sangat senang berjualan sejak kecil.
"Jadi saya di kampung itu memang dari kecil suka dagang, ingat momen berharga itu kampanye partai politik, di depan rumah ada lapangan bola sering dipakai kampanye, jadi saya senang bawa makanan, gula-gula untuk dijual di sana, dan itu membuat tabungan saya banyak," tuturnya.
Bahkan kata sang kakak, mereka sampai berjualan ke sekolah.
"Kita kalau sekolah juga suka bawa permen untuk dijual, kalau istirahan kita tawarkan kepada teman-teman," jelas sang kakak.