"Nah kita membutuhkan talent talent putra putri terbaik bangsa untuk bisa bergabung dengan BUMN."
"Untuk menjalankan amanah Pak Presiden yang disampaikan oleh Pak Menteri. Jadi saya rasa arahnya ke sana," ujarnya dilansir YouTube Kompas TV, Rabu.
Menurutnya, Presiden Jokowi akan mendengarkan aspirasi dan tahu siapa yang bisa membangun BUMN kedepannya.
Budi juga menambahkan, Jokowi meminta BUMN tidak berjalan sendiri dan membangun ekosistem dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Kementerian BUMN Buka Suara Terkait Rencana Ahok Jadi Bos BUMN
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga membenarkan kedatangan Ahok untuk bertemu Erick Thohir adalah untuk berbicara mengenai BUMN.
“Kan tadi pagi (kemarin, red) Pak Ahok datang ke Kementerian BUMN dan bertemu Pak Erick. Memang tadi Pak Erick dan Pak Ahok bicara banyak mengenai BUMN," ujarnya dilansir YouTube Kompas TV, Rabu.
Ketika ditanyakan BUMN apa yang akan dipegang oleh Ahok, Arya Sinulingga belum mau menjawab.
"Yang pasti kalau sektor mana pasti yang kita lihat butuh perhatian besar dan mempengaruhi kondisi banyak orang."
"Ya soal energi atau apapun itu kita belum tahu," ungkapnya.
Munculnya nama Ahok, diketahui berasal dari rekomendasi dan masukan dari berbagai pihak.
Arya pun mengatakan, terpilihnya nama Ahok juga melalui konsultasi dengan Jokowi.
"Setiap posisi yang vital BUMN harus koordinasi dengan Jokowi karena BUMN banyak menyangkut kehidupan kita konsultasi ke Jokowi," kata dia.
Ia berharap Ahok dapat secepatnya bergabung menjadi bagian di Kementerian BUMN.
Arya Sinulingga kemudian mengungkapkan posisi yang akan dijabat Ahok nantinya merupakan posisi strategis.
"Stategis pasti, Ahok bisalah mengatasi posisi itu, nanti lihat saja," ujarnya. (*)
(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin)