Soal Bom Bunuh Diri, Fahri Hamzah Minta Mahfud MD Buka ke Publik: Pelaku Jangan Disembunyikan
Fahri Hamzah meminta Menko Polhukam Mahfud MD untuk membuka kasus teror ini ke pu lik.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - - Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meminta Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Pertahanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk membuka permasalahan teroris di Tanah Air.
Hal itu setelah adanya aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan Rabu (13/11/2019).
Tak hanya pelaku bom bunuh diri, ia juga meminta para terduga pelaku teror lainnya diusut tuntas.
Fahri Hamzah meminta pelaku yang masih hidup, yakni yang melakukan penyerangan terhadap Mantan Menko Polhukam Wiranto agar diwawancarai di depan publik.
Menurut Fahri Hamzah, cara menyelesaikan kasus teroris ini adalah dengan dibuka ke publik apa yang sebenarnya terjadi.
Ia meminta agar pelaku yang masih hidup agar diwawancarai di depan publik.
Hal itu menurut Fahri Hamzah penting dilakukan agar jadi pelajaran.
Menurutnya, pelaku jangan disembunyikan apalagi dibunuh.
Hal itu disampaikan Fahri Hamzah melalui akun Twitter miliknya @Fahrihamzah.
Ia juga mengomentari artikel berita soal bom sambil menandai akun milik Mahfud MD.
Artikel berita itu berjudul "Imbas Bom Bunuh Diri, Kemenhub Minta Aplikator Perketat Seleksi Pengemudi Ojek Online".
• Profil Rabbial Muslim Nasution, Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan: di-DO Tak Tamat SMK
• Polisi Bawa Koper dari Rumah Kontrakan Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan akan memnaggil pihak aplikator penyedia jasa layanan ojek online.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan hal tersebut merespons terjadinya bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).
Ledakan berasal dari bom bunuh diri yang mengenakan atribut ojek online.
Saat ini, atribut ojek online dapat dibeli dan dijual secara bebas di luar perusahaan aplikasi yang menyediakan atribut tersebut.