"Dia sudah datang ke kita untuk minta perlindungan. Sayangnya, ketika dihubungi lebih lanjut, yang bersangkutan mungkin sudah kembali ke Indonesia," lanjutnya.
Yusro mengatakan bahwa pihaknya menghubungi korban pemukulan untuk memproses lebih lanjut perlindungan yang korban butuhkan.
Dia menegaskan bahwa kabar mengenai suporter atau WNI yang ditusuk dan ditangkap karena ricuh setelah pertandingan bisa dipastikan adalah hoax.
"Sedangkan isu ada suporter yang meninggal karena ditusuk itu tidak benar," tegas Yusro.
"Demikian pula isu 3 WNI ditangkap, itu semata-mata ditangkap karena hoax terorisme dan ditangkap berdasarkan ISA," lanjutnya.
Meski demikian, Kemenpora sangat menyesalkan insiden tersebut dan sikap PSSI yang tidak melaporkan hal itu secara langsung ke Kemenpora sebelum ramai di media sosial.