Ia pun berjanji suatu saat nanti akan pulang kampung dan menemui guru-gurunya.
“Dan yang terasa sampai hari ini dan sampai kapanpun adalah rasa hati, membekas padaku adalah kebaikan hati guru2ku yang aku tak mengerti cara membayarnya.
Suatu hari, aku pulang kampung dan menemui mereka; hidup dan keterbatasannya masih sama, senyumnya masih sama. #HariGuru,” tulis Fahri Hamzah.
Setelah itu Fahri Hamzah pun mengungkap apa yang hilang di Hari Guru ini.
Rupanya menurut Fahri Hamzah, di zaman teknologi seperti sekarang ini membuat beberapa momen yang dulu ia rasakan menghilang.
“Saya hanya ingin mengungkap apa yang hilang...
dunia berubah..teknologi mengubah suasana...
bahkan teknologi menghapus jarak dan kerinduan juga banyak menghapus kesetiaan...
dan kita terus menantikan guru bagi masa depan kita..guru menjadi penawar luka dan kegalauan. #HariGuru,” katanya.
“Tapi apakah guru masih ada ketika mesin-mesin pendidikan mulai bekerja?
Inilah pertanyaanya...
ketika kita mengucapkan selamat #HariGuruNasional maka kepada siapakah kita mengucapkan kata?
Tapi aku merasa kehilangan...
Meski aku mengucap selamat...
Selamat #HariGuru ku sayang..,” tutupnya.