TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Pertanyaan "kapan kawin" mungkin menjadi satu dari sekian banyak ekspektasi lingkungan terhadap seorang perempuan.
Bagi sebagian orang, banyaknya tuntutan tak jarang mengakibatkan stres.
Apalagi bagi orang-orang yang ingin sempurna alias perfeksionis.
"Perfeksionisme sama dengan self judgement. Ketika itu terjadi, kita tidak mendengarkan hati dan menjadi diri kita sendiri," kata Meditation practitioner dari The Golden Space, Silvia Basuki beberapa waktu lalu pada acara Indonesian Women's Forum 2019.
Silvia menambahkan, banyak perempuan takut dengan penghakiman (judgement) dari lingkungan sekitar.
Ditambah lagi, banyak perempuan kesulitan mengungkapkan kebenaran.
Sejak kecil, banyak perempuan kerap diarahkan untuk melakukan hal-hal tertentu dan dilarang untuk melakukan hal-hal lainnya.
Kondisi ini membuat perempuan kerap kesulitan mengekspresikan apa yang dirasakan dan diinginkan.
Tekanan-tekanan yang ada akhirnya membuat perempuan semakin sulit menjadi diri sendiri.
"Padahal kita bisa jadi diri sendiri, otentik, tidak perlu menjadi orang lain. Terbukalah dan jadi diri sendiri," ujarnya.
Tak masalah jika kamu ingin marah dengan segala tekanan yang ada. Namun, penting bagi setiap orang untuk bisa mengendalikan amarahnya dan belajar mencintai dirinya sendiri.
Silvia menambahkan, banyak perempuan terlalu sibuk mengurusi orang-orang di sekitarnya hingga lupa mengurus dirinya sendiri.
"Ya, kita memang perlu mencintai mereka. Tapi tanpa mencintai diri sendiri, bagaimana mau berbagi cinta dengan mereka?"
"Setelah ini, belajarlah untuk memprioritaskan diri sendiri. Ketika kita merasa segar, orang-orang di sekitar kita juga akan merasakan dampak positifnya," kata Silvia.
Meditasi
Menurut Silvia, banyak orang lupa bahwa dirinya punya kekuatan yang hebat.